Kerusakan Hutan Mangrove di Sangtombolang Perlu Perhatian Pemda   

Bolmut370 Dilihat

KOTAMOBAGU POST, BOLMUT – Bencana banjir dan tanah longsor yang belum lama ini melanda Kabupaten Bolaang Mongondow Utara menyebabkan kerugian bagi masyarakat Bolmut.

Selain jalan trans Sulawesi yang rusak akibat banjir dan tanah longsor, juga kerusakan hutan mangrove tepatnya di Desa Sangtombolang Kecamatan Sangkub, Kabupaten Bolmong Utara (Bolmut).

Kepala Desa Sangtombolang Delvis Basare saat ditemui wartawan Kotamobagupost.com pada Senin (24/08/2020) mengatakan bahwa kerusakan hutan mangrove di wilayah pesisir Desa Sangtombolang disebabkan oleh banjir dan tanah longsor.

“Hutan mangrove yang rusak itu disebabkan oleh lumpur berbau busuk yang dibawa oleh banjir dan tanah longsor”. Jelas Sangadi Sangtombolang.

Basare juga menambhkan, bahwa kerusakan hutan mangrove ini sudah kurang lebih empat bulan lamanya pasca bencana alam banjir bandang dan tanah longsor melanda Bolmut, yang Kerusakannya tersebar dibeberapa titik wilayah pesisir Desa Sangtombolang.

“Kami pihak Pemerintah Desa Sangtombolang sudah mengadakan rapat untuk membahas kerusakan hutan mangrove ini, dan rencananya kami akan segera usulkan ke pihak Pemda Bolmut dan Dinas terkait untuk melakukan penanaman kembali dilokasi hutan mangrove yang rusak itu. “ Ujarnya.

Basare juga menyayangkan lambatnya tindakan dari pihak Pemda Bolmut dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup untuk melakukan penanaman kembali hutan mangrove yang sudah rusak tersebut.

“Padahal mereka selalu melewati kawasan hutan mangrove yang rusak tepat disebelah jalan trans Sulawesi, akan tetapi tidak ada inisiatif untuk melakukan perbaikan secepatnya”. Ujar Sangadi dengan nada kecewa.

Dia meminta kepada Pemda Bolmut dan Dinas terkait untuk segera melakukan perbaikan yaitu penanaman kembali kawasan hutan mangrove Desa Sangtombolang.

“Kalau tidak, maka keselamatan masyarakat pesisir yang ada di sekitar kawasan hutan mangrove akan terancam, karena mangrove yang melindungi mereka dari terjangan ombak dan badai kini sudah tidak ada,” Pungkasnya.  (Fahrudin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.