Polda Sulut Terima Audiens Ormas dan Media Terkait PETI di Ratatotok Oleh Oknum Warga China, Tuntutan Akan Ditindak

Sulawesi Utara39 Dilihat

KOTAMOBAGUPOST.COM – Mapolda Sulawesi Utara (Sulut), di bawah pimpinan Kapolda Sulut Irjen Pol Yudhiawan, menerima perwakilan ormas, LSM, dan media terkait aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang mengkhawatirkan di wilayah Ratatotok, Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulut pada Jumat, 26 April 2024.

Sebelumnya, lebih dari 10 unit kendaraan roda empat siap menduduki Mapolda Sulut dalam aksi massa, namun koordinasi yang baik antara anggota dan ketua koordinator aksi Demo, Firdaus Mokodompit, membuat aksi tersebut tidak terjadi.

Akhirnya, perwakilan ormas, LSM, dan media diterima untuk audiensi melalui ruang meeting Zoom Mapolda Sulut.

Dalam audiensi tersebut, Kasubdit Tipiter Polda Sulut, AKBP Aulia R. D Jabar SIK, menyampaikan terima kasih atas kedatangan mereka dan mengundang perwakilan untuk menyampaikan aspirasi mereka.

Koordinator aksi, Firdaus Mokodompit dari Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) Provinsi Sulawesi Utara menyatakan keprihatinan terhadap aktivitas PETI di Ratatotok yang diduga mendapat dukungan dari oknum di Polda Sulut.

Dia menekankan perlunya penindakan yang tegas untuk menjaga nama baik institusi penegak hukum.

“Untuk menjaga nama institusi yang menjadi Pilar penegak hukum dan penindakan aktivitas PETI di ratatotok, saya meminta kapolda sulut agar segera menurunkan tim penutupan PETI dan memproses hukum oknum backup PETI Garanta Singkali dan ko awang cs,” Pinta firdaus.

Sejumlah tuntutan disampaikan dalam audiensi tersebut, termasuk proses hukum terhadap oknum yang terlibat dalam PETI, baik dari pihak lokal maupun asing, serta penanganan laporan terkait aktivitas PETI di masa lalu.

“Jika demikian, tak ada lagi harapan dalam penegak hukum untuk menjaga kekayaan negara dari perampok serta mencegah kerusakan hutan dan alam di Wilayah hukum polda sulut dan tentu PETI akan terus menggurita,” kata Firdaus Mokodompit.

Kasubdit Tipiter Polda Sulut berjanji akan menindaklanjuti tuntutan yang disampaikan dalam audiensi tersebut.

Firdaus Mokodompit menegaskan bahwa jika tidak ada tindakan yang memadai dari Polda Sulut dalam waktu dekat, mereka akan kembali dengan aksi massa yang lebih besar.

Meskipun masih percaya pada integritas pimpinan Polda Sulut, mereka menekankan perlunya tindakan yang konkret dalam menangani aktivitas PETI di wilayah tersebut.***