Korupsi Beras Miskin Terungkap Terjadi di Desa, Libat Oknum Pegawai Bulog?

Bolmong, Bolsel, Headline1271 Dilihat
DUGAAN KORUPSI BERAS MISKIN. Diduga ada oknum Kepala Desa di Bolmong yang menyunat beras milik warga miskin dengan bersekongkol dengan oknum pegawai bulog .(gambar : ilustrasi)

KOTAMOBAGU POST  – Mafia koruptor beras miskin (Raskin) tampaknya kian membudaya dilakukan ditingkat Desa dilakukan oleh para oknum Kepala Desa dibantu para mafia beras.

Sebelumnya Penyidik Tipidkor Unit IV Reskrim Polres Bolmong telah mengungkap dugaan keterlibatan sejumlah Kepala Desa (Sangadi) melalui penyelidikan panjang.

Lebih dari 200 Kepala Desa yang diperiksa Satuan Reskrim Unit Tipidkor pimpinan IPDA Pauldi Sihotang, terungkap modusnya jatah raskin untuk rakyat miskin, tidak disalurkan, kemudian dijual kepada para tengkulak dengan harga variatif, contohnya sebesar Rp5000 ribu.

Terbongkarnya mafia koruptor hak rakyat miskin ini, ikut dibenarkan oleh mantan Kasub Bulog Sub Divre Bolmong, Ronni Rasyid.

“Seorang Kepala Desa mengakui telah melakukan kesalahan (Korupsi). Beras yang disalurkan Bulog tidak didistribusi semua kepada warga penerima, kemudian  dijual dengan harga Rp5000 perkilogram. Pengakuan ini saat saya memberikan klarifikasi kepada Penyidik TIpidkor Reskrim Polres Bolmong,” kata pejabat yang telah dimutasi sebagai Asisten Pemasaran Bulog Divre Sulut.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Bolmong AKP Ronni Maridjan dikonfirmasi Kotamobagu Post, 3 hari setelah dilantik menggantikan Kasat AKP Hanny Lukas, mengaku, penyelidikan tetap dilakukan oleh pihaknya.

“Penyelidikan tetap kita lakukan, tentu berpijak pada ketentuan protap polisi. Saya tidak bisa bicara lebih, sebab dalam penyelidikan tidak boleh diekspos,” kata Maridjan, singkat diruang kerjanya menjawab pertanyaan Kotamobagu Post. (audie kerap)