Australia akan Belajar Cara Hadapi Penyanderaan dari Indonesia

Internasional1538 Dilihat

Kapal perang Australia

KOTAMOBAGUPOST.COM –  Australia akan belajar dari Indonesia cara menangani kasus penyanderaan anak buah kapal oleh perompak, kedua negara rencananya akan berbicara dalam pertemuan bertajuk  “2+2” di Bali 28 Oktober mendatang.

Direktur Asia Timur dan Pasifik Kemlu Edi Yusup, akan menghadiri pertemuan 2+2 yang keempat sejak tahun 2010, membahas strategi pengamanan di wilayah Laut Sulu dan Laut Sulawesi terkait maraknya pembajakan kapal dan penyanderaan ABK. Australia, kata Edi, ingin bertukar pengalaman dengan Indonesia soal kasus penyanderaan anak buah kapal WNI beberapa waktu lalu. Dalam beberapa bulan terakhir, banyak ABK asal Indonesia yang diculik kelompok militan asal Filipina Selatan di perairan itu.

“Australia juga ingin fokus berbagi pengalaman dengan Indonesia terkait itu. Mereka ingin belajar dari Indonesia bagaimana menangani kasus sandera,” kata Edi, Jumat (14/10).

Selain masalah penyanderaan, kedua negara akan membahas kerja sama bidang politik keamanan guna menjaga stabilitas kawasan sengketa Laut China Selatan (LCS).

“Pertemuan kedua negara nanti akan bahas secara mendalam kontribusi apa yang bisa dilakukan guna meningkatkan dan menjaga stabilitas kawasan, salah satunya kontribusi dalam menjaga stabilitas kondisi LCS,” tutur Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir.

Menurut Edi, stabilitas keamanan di LCS menjadi kepentingan dari kedua negara saat ini. Dia mengatakan, jika stabilitas keamanan di LCS tidak bisa dijaga dan terjadi konflik, maka dampaknya akan ikut mempengaruhi Indonesia dan Australia.

Menurut Edi, ada beberapa agenda lain yang juga ingin dibahas dalam pertemuan nanti. Di antaranya pembahasan pencapaian dan tindak lanjut dari dialog sebelumnya, peningkatan kerja sama kontra terorisme dan deradikalisasi, serta politik keamanan di kawasan.

“Pertemuan nanti terbilang singkat, hanya dua jam. Jadi kami berusaha terfokus dengan isu-isu yang memang saat ini menjadi concern kedua negara,” ucap Edi. (lex) Sumber : CNN Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.