Ini Kronologi dan Keterangan, Fakta Penganiayaan Sekretaris PWI Kotamobagu 

Headline, Kotamobagu2568 Dilihat
Tempat Kejadian Perkara (TKP) Penganiayaan Gunadi Mondo Sekretaris PWI Kotamobagu dan Bolmong, yang diduga dilakukan oleh 4-9 lelaki, yang disinyalir terlibat oknum aparat keamanan.

KOTAMOBAGU POST – Simpang siur kronologi dan sebab musabab terjadinya penganiayaan terhadap Gunadi Mondo Sekretaris PWI Kotamobagu dan Bolmong, yang dilakukan oleh 4 hingga 9 lelaki tidak dikenal, terjadi di halaman Rumah Makan Bobara Bakar Mogolaing, atau didepan rumah tinggal korban Gunadi Mondo.

Tim Investigasi PWI Kotamobagu dan Bolmong yang melakukan penelusuran di tempat kejadian perkara (TKP), berhasil melakukan wawancara, mengumpulkan keterangan dengan sejumlah masyarakat, serta saksi mata di TKP. Berikut Fakta Lapangan, Keterangan dan Kronologinya.

 

FAKTA-FAKTA LAIN INTERVAL KEJADIAN HARI SABTU MALAM TANGGAL 29 APRIL 2017

DIDUGA MASIH RENTETAN KASUS PENGANIAYAAN GUNADI MONDO LOKASI/TKP KOMPLEK KAWASAN RM.BOBARA BAKAR JALAN ADAMPE DOLOT KELURAHAN MOGOLAING

KETERANGAN PEMILIK RUMAH MAKAN BOBARA BAKAR MOGOLAING

Malam 29/04/2017. “Ada seorang lelaki, berlari dikejar-kejar dan masuk kedalam rumah makan kami (Bobara Bakar mogolaing), lelaki itu kemudian melompat ke sungai dipinggir rumah makan ini,”

 KETERANGAN SEJUMLAH PEMUDA MOGOLAING

Malam 29/04/2017. “Kami menemukan ada sepeda motor Honda Revo Absolut berwarna Biru Putih di pinggir jalan tergeletak di komplek toko Alfa Baru, dan tanpa pemilik. Bagian depan motor, sudah rusak seperti terjadi tabrakan. Kami menyimpan motor itu di komplek Lapangan Mogolaing,” (Cat : toko alfa baru, jarak 30 meter dari rm bobara bakar)

 

KETERANGAN KORBAN GUNADI MONDO (PEMUDA RUMORING)

sesudah kejadian pengeroyokan.. “Ada Sejumlah Pemuda Rumoring (Gogagoman) datang menanyakan sepeda motor kepada saya, saya katakan saya tidak tahu, soalnya saya yang menjadi korban aniaya tadi malam. Para pemuda itu kemudian pulang”.

Usai Kejadi Penganiayaan. “Pada pagi hari (29/01/2017) saya bertemu dengan Sekretaris Kelurahan Biga yang datang ke rumah makan bobara bakar mogolaing untuk mengecek sepeda motor warganya yang informasinya mungkin tertinggal di Mogolaing”

KETERANGAN KORBAN GUNADI MONDO KEJADIAN TANGGAL 01/01/2017

sesudah kejadian pengeroyokan.. “Sejumlah Pemuda Mogolaing menyerahkan Sepeda motor warna Revo Biru Putih kepada saya. Motor itu mereka temukan, saya bilang simpan saja sama saya, karena jangan-jangan, motor ini masih ada kaitan dengan para pelaku yang menganiaya saya. Dan kemudian motor itu besoknya saya serahkan kepada Kepala Tim Maleo Polres Bolmong yang kebetulan datang ke rumah saya hendak memintai keterangan pada saya”

 

KETERANGAN BURHAN ADAM xxx  WARGA MOGOLAING KOMPLEK RM BOBARA BAKAR – WAKTU KEJADIAN DINI HARI 

peristiwa 29/04/2017 “Kami mendengar ada suara orang kejar-kejaran di lorong kubur, dan suara ribut saat kami mau menuju masjid untuk sholat subuh” Cat : lorong kubur kisaran 100 meter dari rm bobara bakar.

 

KETERANGAN MRS X KEPADA WARTAWAN Keterangan diberikan tanggal 01/05/2017, malam hari.

sesudah kejadian pengeroyokan. “Anak saya ditabrak sepeda motor, penabrak ada dua orang lelaki, kejadian di Mogolaing. Dua orang di motor melarikan diri. Karena banyak warga, dan kemudian ada yang berteriak pencuri, sehingga sepeda motor diamankan oleh warga,”

KETERANGAN APARAT INTEL (Tanggal 30/04/2017)

Ada Korban Tabrakan Satu Orang Di Kelurahan Mogolaing yang sedang diidentifikasi atau diselidiki bernisial IR, kabarnya korban patah kaki dan sedang dirawat di Rumah Sakit Monompia.

Kondisi Gunadi Mondo setelah dianiaya oleh 4 hingga 9 lelaki tak dikenal yang diduga ada keterlibatan aparat petugas

KETERANGAN GUNADI MONDO KRONOLOGI SEBELUM

HINGGA PENGANIAYAAN TERJADI

Sekira Pukul 04.20 Wita Gunadi Mondo (saya) keluar dari rumahnya yang tepat berhadapan dengan Rumah Makan (RM) Bobara Bakar. saya mengendarai motor keluar hendak membeli rokok dan makan di komplek Bank BCA Kotamobagu (+400 meter dari rumahnya).

Setelah membeli rokok, saya mengurungkan niat membeli makanan, karena uang milik saya tersisa Rp30 ribu saja. Saya pun balik lagi menuju rumah saya.

Saat di komplek Lapangan Mogolaing, saya sempat mendengar ada ribut-ribut. Penasaran kemudian saya menuju rumah saya karena didepannya ada rumah makan Bobara Bakar. Saya lihat di rumah makan bobara bakar lelaki, ada dua mobil diparkir, yakni mobil avansa putih dan mobil Avansa Hitam.

Setibanya di rumah makan, saya memang hampir jatuh, karena kaki saya tersandung dengan dus, kemudian saya berdiri di pintu masuk dan bersandar tempat pajangan kaca jualan ikan. saya bertanya kepada pelayan, “berapa harga ikan oci”. Belum sempat dijawab, saya sudah bertanya lagi, “Tadi saya dengar seperti ada ribut-ribut, suara orang berteriak. Siapa itu? Si pelayan perempuan menjawab, tidak tau bapak! saya bertanya lagi. Masak kamu tidak tahu, kamu yang disini. (Saya adalah Sekretaris Karang Taruna Kelurahan Mogolaing, sehingga sudah jadi kebiasaan saya yang ikut menjaga lingkungan saya apalagi didepan rumah saya)

Usai melemparkan pertanyaan pada pelayan, seorang lelaki memakai baju warna gelap, menarik jaket saya kearah jalan, membuat saya hampir terjatuh. Lelaki ini bertanya, kenapa kamu anggota? saya menjawab, bukan, saya bukan anggota.

Seorang lelaki disamping saya, langsung memukul dikepala saya, kemudian terjadilah pengeroyokan kepada Gun.

Saya sudah mengalami luka parah dan berdarah, tapi saya berhasil melepaskan diri dari keroyokan dan pukulan-pukulan. saya berlari kearah atas dijalan raya atau ke arah lapangan Mogolaing, dan ada tiga orang yang saya sempat lihat mengejar saya.

Saya masuk ke lapangan mogolaing dan berteriak-teriak minta tolong untuk membangun teman-temannya, tapi tidak ada yang bangun untuk menolong saya. Saya kemudian mencabut ban dipinggang untuk membela diri menghadapi 3 orang yang mengejar sayaa. Sambil berteriak, ayo mari, saya sudah luka, jadi mari kita saling menghabisi. Ketiga orang yang mengejar saya, langsung balik lari menuju kembali ke arah rumah makan Bobara Bakar.

Sesampainya saya di rumah makan bobara bakar, komplotan yang menganiaya saya, sudah melarikan diri dengan mobil Avansa Putih, serta beberapa orang terlihat naik sepeda motor.

Saya masih berteriak-teriak untuk membangunkan warga Mogolaing saat saya tiba di depan rumah makan bobara bakar. Saya masuk ke dalam ruangan rumah makan karena saya hendak melihat, apakah yang megeroyok saya masih ada di dalam rumah makan, karena sudah tidak ada, sayapun luapkan amarah saya di dalam rumah makan. Saya marah, karena saya bertetangga dengan pemilik rumah makan bobara bakar, dan mereka tahu saya adalah warga mogolaing tapi hanya dibiarkan saja tanpa niat pertolongan dari pemilik dan pelayan di rumah makan bobara bakar, kemudian saya memecahkan 3 piring di rumah makan bobara bakar, sambil berteriak-teriak di dalam ruangan rumah makan karena saya sakit hati, lantaran selama ini jika ada pemuda mogolaing yang hendak bikin keributan dengan tamu-tamu rumah makan bobara bakar, saya yang selalu menegur dan membina para pemuda disini. Namun ketika saya dianiaya depan rumah saya sendiri, tapi tidak dibantu oleh pelayan rumah makan, minimal memanggil atau menelephon polisi.

Keterangan Tambahan Gunadi Mondo.

“Pemilik rumah makan Bobara bakar, mungkin marah kepada saya karena saya sempat membuat keributan dalam ruangan rumah makan, itu saya lakukan karena pelampiasan amarah saya, karena saya sudah dikeroyok dipukuli hampir mati, tapi hanya dibiarkan saja oleh tetangga saya (rm bobara bakar), jadi saya sudah curiga, kalau mereka kemungkinan tidak akan menceritakan kepada pihak aparat apa yang sebenarnya terjadi sebelum saya dianiaya. kalau mereka menuduh saya mabuk berat, pertanyaannya, kenapa saya masih mampu melarikan diri dan melepaskan diri dari keroyokan banyak orang, saya mampu berjalan, mampu mengenali wajah-wajah yang mengeroyok saya.

“Sehabis saya diantar keluarga melapor di Polsek Kotamobagu, saya singgah sejenak di RM Bobara Bakar, Saya bertanya kepada pemilik RM, “siapa mereka yang memukul saya tadi? jawab si pemilik rumah makan, ada dua brimob. Teman saya wartawan yang bersama saya, menanyakan “oh brimob ya?” jawab si pemilik rumah makan, iyo stau. Pernyataan dari pemilik rumah makan  soal adanya anggota Brimob, ikut dengar oleh Sekretaris Kelurahan Biga, dan Ketua RT12 Kelurahan Mogolaing. Namun saya heran, saat saya bersama Dandim 1303 Bolmong Letkol Inf.Sampang Sihotang, justeru pemilik rumah makan seolah berbohong dan mengatakan pada Pak Dandim, bahwa dia tidak tahu. Meski pak Dandim sempat menayakan, “Kok enggak kenal, kan katanya biasa makan disini, jawaban pemilik rumah makan itu seperti terbelit belit. “Iya kenal muka pak”.

 

SAKSI MATA ORANG TUA KORBAN GUNADI MONDO

“Saya melihat ada orang yang dikeroyok oleh banyak orang. Tapi saya tidak tahu kalau itu anak saya yang mereka aniaya,”

“Tak lama kemudian, saya melihat mereka meninggalkan rumah makan bobara bakar, naik mobil Avansa Putih, dan ada orang yang kakinya terpingkal-pingkal dan dibopong oleh dua orang kemudian menaiki kendaraan dan meninggalkan tempat itu,”

KETERANGAN WARGA MOGOLAING

DI KOMPLEK RUMAH MAKAN BOBARA BAKAR

“Kami melihat Gunadi Mondo dikejar oleh orang-orang sampai ke Lapangan Mogolaing (50 meter dari RM Bobara Bakar). Kami melihat mereka memegang peda (sejenis sajam golok), jadi kami takut membantu,”.

 

LUKA-LUKA KORBAN GUNADI MONDO

SATU GIGI ATAS BAGIAN DEPAN JATUH’

3 GIGI BAGIAN DEPAN SUDAH HAMPIR TERCABUT

LUKA ROBEK DI KEPALA BAGIAN DEPAN

LUKA DALAM BAGIAN HIDUNG

LUKA BENGKAK BAGIAN LUAR HIDUNG

LUKA DALAM BAGIAN MULUT

LUKA MEMAR BENGKAK MULUT BAGIAN LUAR DAN DALAM

LUKA SOBEK DIBAGIAN TANGAN SEBELAH KIRI

LUKA SOBEK DIBAGIAN KAKI SEBELAH KIRI

LUKA  MEMAR DIBAGIAN BELAKANG BEBERAPA BAGIAN

LUKA LECET DIBAGIAN PERUT

DADA TERASA SAKIT

====RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM KOTAMOBAGU

SUMBER : LITBANG PWI***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.