Dua Komandan Diduga Pimpinan Komplotan Pengeroyok Wartawan Gunadi Mondo

Bolmong1722 Dilihat
TKP Rumah Makan Bobara Bakar Kelurahan Mogolaing, Inzert : korban penganiayaan Gunadi Mondo Sekretaris PWI Kotamobagu dan Bolmong.

KOTAMOBAGU POST- Dugaan kuat keterlibatan oknum aparat keamanan dalam kasus pengeroyokan wartawan Anggota PWI Pusat atas nama korban Gunadi Mondo, semakin kuat menyusul seorang sumber yang terekam, memperkuat alibi itu.

Hasil investigasi Tim PWI Kotamobagu, mendapatkan pengakuan dari salah satu saksi di Tempat Kejadian Perkara (TKP), komplotan penganiaya Sekretaris PWI Kotamobagu dan Bolmong itu, menyebutkan ada dua orang oknum aparat yang memimpin komplotan pengeroyok datang makan di Rumah Makan Bobara Bakar Jalan Adampe Dolot, Kelurahan Mogolaing, Kecamatan Kotamobagu Barat, Kota Kotamobagu, Provinsi Sulawesi Utara.

“Komdan yang bawa, ka-apa. Pokoknya komdan sekitar dua orang komdan stau disitu ada bawa-bawa dorang pe tim itu dang,” kata seorang sumber di Rumah Makan Bobara Bakar, Mogolaing (nama dirahasakan redaksi) yang diwawancarai Tim Investigasi baru-baru ini.

Terjemahannya : Petugas / Aparat yang bawa atau apa. Pokoknya ada sekitar dua orang komandan mungkin disitu, yang bawa-bawa kelompok itu (Istilah penyebutan komandan lasimnya disematkan pada anggota Polri atau TNI)

Dari keterangan sumber ini, korban Gunadi ditarik dari lokasi sekitar pintu masuk rumah makan Bobara Bakar, dan keluar arah trotoar jalan. Kemudian semua komplotan itu keluar dari rumah makan saat pengeroyokan sedang terjadi.

Kapolres Bolmong AKBP Faisol Wahyudi dikonfirmasi melalui Kasat Reskrim AKP Hanny Lukas SE, membenarkan kasus penganiayaan Gunadi Mondo, Sekretaris PWI Kotamobagu, ada keterlibatan oknum aparat kemanan.

“Untuk pengembangan penyelidikan, dugaan ada oknum anggota dalam kasus pengeroyokan korban Gunadi Mondo. Namun untuk identitas oknum dari kesatuan mana, kami harus melakukan pemeriksaan seluruh saksi dan memeriksa bersangkutan,” kata Lukas, menjawab pertanyaan wartawan.

Kasat Reskrim juga mengatakan, keterlibatan oknum aparat keamanan itu, masih akan telusuri berapa jumlah anggota yang berada TKP yang bersama kelompok penganiaya. Kemudian apakah oknum anggota itu ikut melakukan penganiayaan atau tidak, masih akan didalami penyidik. (tim/w/a)