Banjir dan Longsor di Bolmong! 43 KK Mengungsi, Sekolah dan Rumah Terendam, Akses Jalan Terputus, Warga Butuh Bantuan

Bolmong291 Dilihat

KOTAMOBAGUPOST.COM,Bolmong – Bencana banjir dan tanah longsor kembali melanda Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut sejak Senin malam, 12 Agustus 2024.

Banjir yang terjadi akibat meluapnya debit air sungai, serta tanah longsor yang menutup akses jalan, menyebabkan kerusakan infrastruktur dan memaksa ratusan warga untuk mengungsi.

Berdasarkan laporan terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bolaang Mongondow hingga pukul 23.00 WITA pada 13 Agustus 2024, beberapa kecamatan dan desa di wilayah tersebut mengalami dampak parah.

Di Kecamatan Dumoga, Desa Toruakat dan Pusian menjadi lokasi yang terdampak banjir. Sementara itu, Kecamatan Dumoga Timur mencatatkan beberapa desa terdampak, termasuk Kelurahan Imandi, Desa Tonom, Mogoyunggung, Mogoyunggung I, dan Mogoyunggung II.

Kondisi serupa juga dialami oleh Kecamatan Lolayan, di mana banjir dan tanah longsor menghantam Desa Tanoyan Utara, Tanoyan Selatan, Mengkang, Mopusi, Kopandakan II, Bakan, Mopait, dan Tungoi I. Di beberapa titik, tanah longsor bahkan menutup ruas jalan Matali Baru – Torosik, membuat akses antar wilayah terputus.

Kerusakan Infrastruktur dan Pemukiman Warga

Laporan BPBD menyebutkan kerusakan infrastruktur yang signifikan, termasuk dua jembatan putus di Desa Mengkang dan satu jembatan yang terancam putus, yang menghubungkan Desa Bakan dan Desa Tanoyan Utara. Selain itu, satu rumah papan hanyut terbawa arus di Desa Bakan.

Akses jalan penghubung antara Kabupaten Bolaang Mongondow dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan juga tertutup material longsor dan tidak bisa dilalui kendaraan.

Fasilitas pendidikan tidak luput dari dampak bencana ini. Gedung RKB SDN 3 Tanoyan, SMP Negeri 2 Lolayan, dan SDN 2 Tungoi dilaporkan terendam air. Di Kecamatan Lolayan, beberapa desa masih dalam tahap pendataan terkait jumlah rumah yang terdampak banjir.

Penanganan dan Kendala di Lapangan

BPBD Kabupaten Bolaang Mongondow bersama instansi terkait, termasuk TNI/Polri, Dinas Sosial, Dinas PUPR, dan relawan, telah menurunkan personel ke lokasi terdampak untuk melakukan penanganan darurat dan kaji cepat.

Bantuan logistik berupa tikar, selimut, dan air bersih sudah disalurkan kepada warga yang mengungsi. Hingga kini, sebanyak 43 kepala keluarga (168 jiwa) dari Desa Kopandakan II telah mengungsi di Gudang Faninda Jaya Meubel.

Namun, upaya penanganan masih terkendala oleh cakupan wilayah bencana yang luas, kondisi cuaca yang masih ekstrem, serta jarak antar kecamatan yang berjauhan. Akses menuju lokasi longsor juga terkendala oleh cuaca buruk yang terus berlanjut.

Kebutuhan Mendesak

BPBD Kabupaten Bolaang Mongondow mengidentifikasi kebutuhan mendesak berupa makanan siap saji, perlengkapan tidur, serta alat berat seperti excavator untuk membersihkan material longsor dan membuka akses jalan yang tertutup.

Sementara itu, kondisi mutakhir di lokasi banjir menunjukkan air mulai berangsur surut, namun cuaca masih mendung dan berpotensi hujan, yang dikhawatirkan dapat memperparah kondisi.

Hingga berita ini tayang, belum ada laporan korban jiwa dalam bencana ini, namun warga diimbau untuk tetap waspada mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di wilayah tersebut. ***