KOTAMOBAGU POST – Berdiri sejak tahun 1954 dengan nama Rumah Pengasihan, kini Panti Asuhan Etty terus mencetak generasi mampu hidup mandiri.
Panti Asuhan Etty terletak di Pusgiat Christian Center, Kelurahan Rinegetan, Tondano, Kabupaten Minahasa dikelola oleh Majelis Daerah Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI),
“Tahun 2019 ini jumlah anak asuh tinggal 40 anak. Biasanya rata-rata pertahun sebanyak 60 anak yang kami asuh di Panti Asuhan Etty,’ ungkap Pdt,Jantje Silimang STh, pada saat disambangi Kotamobagu Post, di Panti Asuhan Etty, Selasa (26/11/2019).
Menurut Silamang, seluruh anak asuh yang mereka rawat dan didik, merupakan anak-anak dari keluarga tidak mampu, yatim-piatu, atau anak-anak broken home, dan kriteria anak-anak yang memiliki orang tua dengan keterbatasan ekonomi kategori keluarga miskin.
“Sejak tahun 2002 sejak saya dipercayakan mengelola Panti Asuhan Etty, lebih dari seribuan anak sudah kami lepas artinya sudah mampu hidup mandiri. Anak-anak akan kami lepas setelah mereka lulus SMA sederajat dan mereka sudah mampu bekerja dan menjadi generasi penurus bangsa,” ucap Jantje Silimang.
Untuk menjaga keberlanjutan pendidikan para anak asuh yang membutuhkan pendidikan dari jenjang TK, SD, SMP dan SMA menurutnya telah tersedia semua jejang sekolah tersebut di Pusgiat.
“Semua anak asuh kami mengikuti proses pendidikan mulai dari SD, SMP dan SMA, dengan bersekolah disini. Semua sekolah ini dibawah naungan GPdI Sulut,” paparnya.
Untuk tahun 2019, jumlah anak asuh Panto Asuhan Etty berjumlah 40 anak dan hanya 1 anak yang akan lulus SMA pada tahun ajaran 2019/2020.
Ditambahkan, sumber dana Panti Asuhan Etty berasal dari sumbangan sukarela para donasi dan dari Dinas Sosial.
“Bantuan dari GPdI serta sumbangan isedentil dari para donator yang masuk di Panti Asuhan Etty menjadi sumber kami mengurus gisi makanan, pakaian, dan pendidikan anak asuh hingga mereka mampu untuk hidup mandiri. Karena hanya berkat pertolongan Tuhan Yesus Kristus, eksistensi Panti Asuhan Etty mampu terus berlanjut untuk kemulian Tuhan,” ucap Jantje Silimang, sambil mendoakan wartawan yang datang berkunjung di Panti Asuhan tertua di Sulawesi Utara itu. (tim kpc)