KOTAMOBAGU POST– Kapolres Bolmong didesak mengusut SPBU Kotobangon akibat bensin di SPBU ini, selalu menghilang (baca : habis). Masyarakat Kotamobagu dibuat kalut akibat sulitnya mendapatkan bensin mengisi kendaraan mereka.
Contoh kasus menghilangnya bensin momen jelang Hari Raya Idul Fitri, Kamis (15/07/2015) tiba-tiba SPBU ini langsung tutup dan bensin habis dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kelurahan Kotobangon, Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara.
Kondisi ini terlihat sejak Kamis siang hari hingga jelang magrib yang memaksa kendaraan warga mengisi BBM jenis Pertamax, meski harganya jauh bertaut dari harga bensin bersubsidi. tidak ada penjelasan dan transparansi oleh pemilik SPBU Kotobangon berkaitan dengan kekosongan bensin, membuat masyarakat menduga-duga, sinyalemen terjadi modus kejahatan ekonomi yang meresahkan.
“Sepak terjang pemilik SPBU Kotobangon, patut kami curigai. Sebab pada momen hari raya bensin menghilang. Bulan Juli 2015 ini kita tahu bersama, banyak perusahaan sudah memasuki masa kontrak kerja proyek. Maka kami mendesak Kapolres Bolmong harus mengusut jangan sampai menghilangnya bensin di SPBU Kotobangon berkaitan dengan dugaan distribusi gelap bensin bersubsidi kepada pihak kontraktor proyek atau industri,” tegas Ketua LSM LPKEL Reformasi, Efendy Abdul Kadir, pada kotamobagu post.
Kendati katanya, pihak Pemkot Kotamobagu melalui Bagian Ekonomi sudah menjamin akan adanya penambahan stok bensin di distribusi PT Pertamina di SPBU kawasan Kotamobagu , termasuk didalamnya SPBU Kotobangon. “Sayangnya sampai hari ini, (Kamis 15 Juli 2015), sejak siang hari SPBU Kotobangon tidak menjual lagi BBM jenis Bensin. Kami patut curigai ada perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh managemen SPBU Kotobangon,” tegas Kadir.
Kadir menandaskan, sesuai data stok Bensin perharinya untuk SPBU Kotobangon adalah sebanyak 24 ribu sampai 30 ribu liter perhari. Sangat tidak masuk akal katanya jika pada jam 12 siang hari, bensin sudah habis. “Kami minta Kapolres Bolmong harus bertindak tegas dengan mengusut dugaan mengapa bensin menghilang dari SPBU Kotobangon,”tantang ketua LSM LPKEL Revormasi ini.
Sementara itu, pemilik SPBU Kotobangon berupaya dikonfirmasi kotamobagu post, namun tidak berhasil. Sebab menurut karyawan SPBU Kotobangon, pemilik SPBU sedang tidak berada di tempat ketika wartawan mengunjungi SPBU Kotobangon yang dalam keadaaan lengang dan terlihat hanya beberapa motor yang mengisi pertamax.
Sebelumnya Kepala Bagian Ekonomi Pemerintah Kota Kotamobagu, Ham Rumoroy kepada wartawan mengklaim sudah menyurati Pertamina Manado perihal permintaan penambahan stok BBM di wilayah Kotamobagu.
“Permintaan penambahan stok BBM di SPBU se-Kotamobagu sudah direspon Pertamina Manado, saya ketemu langsung dengan Kepala Bagian Pemasaran Pertamina Manado, akan ada penambahan stok bensin untuk SPBU di Kota Kotamobagu,” kata Rumoroy.
Kota Kotamobagu sendiri terdapat empat SPBU, yakni SPBU Matali, SPBU Pontodon, SPBU Mongkonai, dan SPBU Kotobangon. Dari ke-empat SPBU ini, SPBU Kotobangon yang kerap diterpa isu negatif, dugaan penggelapan BBM jenis bensin yang disebutkan dijual kepada pihak kontraktor pelaksana proyek di kawasan Bolmong Raya melalui kerja sama dengan oknum-oknum tertentu. “Stok bensin di SPBU Kotobangon setiap tahunnya banyak kali kehabisan dan menghilang. Fonomena ini perlu diselidik aparat dan dibongkar hingga proses hukum. Sebab akibat menghilangnya bensin di SPBU Kotobangon, terjadi antri sangat padat dan memacetkan ruas jalan di kawasan SPBU Mongkonai dan SPBU Matali” kata sejumlah sumber warga Kotamobagu. (audy kerap)