Kakanwil Kemenag Sulut, Ulyas Taha : “Kurikulum Berbasis Cinta Dalam Tahap Sosialiasi”

SULUT – Kurikukum Berbasis Cinta (KBC) yang diluncurkan Juli 2025 di Makassar oleh Menteri Agama R.I, sudah dalam tahapan penerapan sosialisasi disemua tingkatan sekolah meliputi Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), serta Madrasah Aliyah (MA), di Provinsi Sulawesi Utara.

Hal ini diungkapkan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil) Kemenag Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Dr. Drs. H. Ulyas Taha, M.Pd, saat diwawancara KotamobaguPost.Com, Selasa 2 September 2025, disela kegiatan di Sekolah Madrasah Aliyah Negeri 1 (MAN) Kotamobagu.

“Kurikulum Berbasis Cinta atau KBC yang bertujuan untuk membentuk generasi yang toleran, inklusif, dan memiliki kepedulian lingkungan. KBC menekankan nilai-nilai utama seperti cinta kepada Tuhan, diri, sesama, ilmu, lingkungan, dan tanah air, bertujuan untuk mewujudkan cinta dalam ruh pendidikan, mengatasi masalah kemanusiaan seperti intoleransi dan perundungan, serta menanamkan empati dan solidaritas social, saat ini dalam tahapan sosialisasi di Provinsi Sulut,” kata Ulyas Taha, menjawab pertanyaan Kotamobagu Post.

Dikatakan, secara nasioanal kurikulum nya sama, tapi secara sepesifik saat ini konsep baru yaitu kurikulum yang disampaikan oleh Bapak Menteri Agama, yakni kurikulum berbasis cinta dilaksanakan penuh tanggung jawab dan sudah ditindak lanjuti dengan pembagian buku saku untuk menjadi pegangan bagi guru-guru dan ini menjadi pedoman bagi madrasah Sulawesi Utara.

Dikatakan, pihaknya melalui Bidang Pendidikan Islam sedang dilakukan sosialisasi dengan harapan Kurikulum Berbasis Cinta ini akan membangun Madrasah penuh dengan cinta dan kasih, dimana untuk mengatasi dan mengantisipasi terjadinya kekerasan antar siswa dan pembulian yang membuat orang tidak nyaman di lembaga pendidikan khususnya Madrasah, di Sulawesi Utara.

“Dengan mengembangkan kurikulum berbasis cinta karena akhir-akhir ini kita tau bahwa sering terjadi pembulian, ada gesekan gesekan, kemudian tawuran siswa, nah dengan penerapan kurikulum berbasis cinta, akan menimbukan rasa cinta dan kasih antar sesama.” terangnya.

Dikatakan, Tahun 2025 dalam rangka sosialisasi Kurikulum Berbasis Cinta dan tahun ini di beberapa tempat akan dilakukan penerapan pilot projek di beberapa sekolah dimana kurikulum berbasis cinta adalah kurikulum sisipan pada kurikulum penerapan secara nasional di sekolah sebagaimana acuan madrasah dan sekolah lain, dimana kurikulum yang diatur oleh Permendiknas tetap dan menyisipkan kurikulum berbasis cinta contohnya sama dengan kurikulum berbasis moderasi beragama sebagai sisipan.

“Kurikulum berbasis Cinta akan diberlakukan disemua tingkatan mulai dari Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang setara dengan Sekolah Dasar (SD), Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang setara dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP), serta Madrasah Aliyah (MA) yang setara dengan Sekolah Menengah Atas (SMA),Ada juga Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), kita targetkan Januari 2026 kurikulum berbasis cinta sudah berjalan di Sulawesi Utara,” ucapnya. (audie kerap)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses