KOTAMOBAGU POST – Genderang Pilkada Kotamobagu 2018, mulai gemuruh-riuh. Jadi ‘Viral’ perdebatan panas di tiap sudut kawasan Kota Kotamobagu, yang untuk ketiga kalinya akan menggelar Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada di tahun 2018 mendatang.
Menariknya, topik berjudul misteri siapa saja politikus yang mampu merebut tiket menuju singgasana Pilkada 2018, rumit terjawab.
Banyaknya para bakal calon yang sudah mendaftar di sejumlah Partai Politik (Parpol), menandakan dinamika Pilkada Kotamobagu akan berjalan panas dan dinamis.
Namun dari kawanan politikus yang tercatat telah mendaftar sebagai kandidat calon, hingga para figur yang belum mendaftar, muncul diantaranya para figur yang dianggap fonomenal oleh pemerhati perpolitikan di Kota Kotamobagu.
Berikut nama-nama para tokoh putra daerah Bolmong Raya yang dianggap sedang popular dan fonomenal dan lebih berpeluang memenangkan bursa perebutan tiket menuju singgasana Pilwako 2018.
DJELANTIK MOKODOMPIT. Dedengkot politikus ini, menyemat gelar sosok petarung sejati. Sejarah mencatat, Djelantik pernah kalah 2 kali dalam Pilkada Bolmong tahun 2001 dan pilkada tahun 2006 (sebelum Bolmong mekar 5 daerah). Usai memenangkan Pilwako 2008 Djelantik yang dicalonkan oleh PAN pimpinan Tatong Bara, Djelantik kemudian merebut tampuk Ketua DPD II Partai Golkar Kotamobagu, meski sebagai petahana harus takluk pada rivalnya Tatong Bara, diajang Pilwako 2013. Djelantik sang politikus petarung sejati ini, lebih mudah merebut tiket Calon Walikota Pilkada 2018, sebab sang Uyo ini, adalah Ketua DPD II PG Kotamobagu dan memiliki interaksi kuat dengan para pengambil kebijakan di DPP Golkar, Jakarta.
TATONG BARA. Wanita energik yang satu ini, adalah politikus yunior dibanding Djelantik Mokodompit. Namun kehebatanya, sanggup menumbangkan Djelantik sang petahana, pada Pilwako 2013. Tak selalu mulus, jabatan Ketua DPW PAN Sulut, prahara direbut jabatan Ketua DPW PAN Sulut oleh rival fanatiknya Sehan Landjar pada Muswil PAN 2016. Jelang Pilkada 2018, meski dalam posisi kurang menguntungkan, namun Tatong Bara diuntungkan dengan posisi dirinya masih berkuasa ditampuk orang nomor satu di Kota Kotamobagu. Peluang merebut tiket dicalonkan oleh sejumlah koalisi Parpol di DPRD Kotamobagu, sangat terbuka. Pun demikian, Tatong Bara juga, tampaknya membidik gerbong PAN, dan sejumlah koalisi parpol pemilik kursi di DPRD. Sebagai Petahana yang menorehkan segudang prestasi dalam pemerintahannya, Tatong Bara sang inchumbent yang cukup mengakar dihati rakyar Kotamobagu. Kans memenangkan Pilkada 2018, terbuka lebar namun Tatong harus berjuang keras, merebut tiket yang akan membawanya ke cita-cita, 2 periode Walikota Kotamobagu.
DJAINUDIN DAMOPOLII. Hubungannya dengan Tatong Bara, kurang mesra diakhir kepemimpinan duet yg berjuluk TB-Jadi pada Pilwako 2013 lalu. Namun, Djainudin mantan Sekda Kotamobagu diera PPS Walikota Rahmat Mokodongan memimpin Kotamobagu, dia sangat diuntungkan oleh posisinya sebagai Ketua DPD PAN Kotamobagu. Dengan 6 kursi di DPRD, membuat partai yang dipimpinnya memenuhi kuota 1 Fraksi untuk mencalon pasangan Walikota, tanpa harus berkoalisi. Namun, politikus pendiri PAN Kotamobagu yang ditumbangkan Jemmi Lantong dimomen Musda PAN, Djainudin kini terbaca tengah mengerahkan kemampuannya untuk berkompetisi merebut rekomendasi dari DPP PAN. Sebab rivalnya Tatong Bara mantan Ketua DPW PAN Sulut itu, juga terbaca, masih punya kans merebut tiket Calon Walikota yang diimpikan Djainudin Damopolii.
ADITYA ANUGRAH MOHA (ADM). Sosok figure muda fonomenal ini, sukses dua periode di gedung Senayan dari Partai Golkar. Pernah kalah sekali dalam Pilkada Bolmong tahun 2011 oleh Salihi-Yani, memang harus jadi pengalaman berharga. Figur ini sukses terakomodir dalam strultur DPP Golkar, yang kini menjabat Korwil Golkar Sulawesi Utara.Peluangnya merebut tiket Calon Walikota atau Wakil Walikota, memang lebih muda dibandingkan kandidat lain, kecuali sang Ketua DPD PG, Djelantik Mokodompit. Keduanya dipastikan, bertarung ketat berebut tiket papan satu, atau juga membangun kubu untuk memenangkan Pilwako Kotamobagu 2018, demi membangkitkan kejayaan Golkar dimasa lalu.
NASRUN KOTO. Figur yang satu ini sering disebut pendatang baru di blantikan perpolitikan Bolmong Raya. Upaya terjaring sebagai kandidat calon medio perhelatan bursa kandidat Pilwako 2013, gagal. Sukses tertunda itu juga, menimpa figur yang humanis ini saat bertarung dalam perebutan Ketua DPD II PG Kotamobagu, yang dimenangkan Djelantik Mokodompit. Meski dua kali gagal, namun langkah ini telah menjadi pintu masuk bagi Nasrun Koto, mampu berkiblat dalam tubuh Golkar Sulut, pemimpinan Vreeke Runtu. Peluangnya juga terbuka mendapat tiket di Golkar, meski ada parpol koalisi, semisal Hanura, PKB dan PKS ada kesan simpati akan pukauan sosok berlatar Notaris Kota Birung, yang memiliki ekonomi lumayan mapan ini.
BENNY RAMDHANI. Politisi senior ini besar dari partai berlambang Banteng, sudah ngetop sebelum peristiwa Kudatuli penyerangan PDI Suryadi di markas PDI pimpin Megawati Soekarno Putri. Kritis, Cerdas, tangguh dan nasinonalis adalah icon yang disandangkan masyarakat pada sosok Benni Ramdhani. Mantan Ketua PDIP Bolmong sebelum pemekaran, dan pernah kalah telak dari pasangan pesaingnya Djelantik-Tatong (Djelita) diajang Pilwako 2008 saat berpasang dengan Hamdi Paputungan, tak pernah menyurutkan langkah politiknya. Mendulang suara rakyat Sulut dan sukses menduduki DPD di kursi Senator, telah membuktikan politikus dermawan ini, tak bole dipandang sebelah mata. Dikursi Senator inilah membuat sosok sebutan Brani ini, mampu berafiliasi dengan tokoh politik nasional yang kemudian menghantar dirinya masuk dalam struktur DPP Hanura sebagai Ketua Bidang Organisasi. Tak sia-sia, 2 Kursi milik Hanura di DPRD, adalah pintu masuk bagi sang Bento merebut tiket ke anjangsana Pilwako. Meski, Hanura harus berkoalisi untuk mewujudkan peluang Benni Ramdani maju sebagai Calon Walikota.
ISHAK SUGEHA. Sang tehnokrat ini, sejarahnya sanagt sukses menduduki tampuk Ketua Partai Demokrat, diera Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berkuasa. Peluang ini yang membawa dirinya bertarung pada Pilwako 2013 dipapan dua, mendampingi Salim Landjar. Pengalaman pahit ketika dikalahkan pasangan Tatong-Djainudin dari gerbong PAN, tak kemudian tumbang dari jabatan Ketua DPC Demokrat Kotamobagu. Pria murah senyum ini, malah sukses merebut kembali jabatan Ketua Partai Demokrat pada Musda Tahun 2017 ini. Lantas peluangnya? Dengan perolehan 3 kursi di DPRD, ditambah kebijakan partainya yang selalu berkomitmen memprioritas kader sendiri, membuat langkah Ishak Sugeha, sangat berpeluang maju lagi diperhelatan pesta demokrasi 2018 nanti. Ishak Sugeha sosok politikus yang dingin ini, lebih mudah menggaet 2 kursi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pimpinan Jusran Mokoalnut dan atau juga meloboi koalisi 2 kursi milik Partai Gerindra diketuai Mahipal Khan.
JUSRAN DEBI MOKOLANUT. Figur yang satu ini, adalah politikus yang mulai naik daun. Mampu merebut Ketua DPC PKB Kotamobagu, cukup membuktikan politikus ini layak diperhitungkan diblantika Pilkada 2018, Kotamobagu. Pemilik 2 kursi di DPRD Kotamobagu, menjadikan peluang sang politikus muda ini menguji coba kemampuannya untuk meraih simpati rakyat Kotamobagu sebagai Calon Wakil Walikota. Jusran Mokolanut, adaah figur muda yang dipastikan generasi penerus para dedengkot politik, semisal Djelanti, Tatong, Benny Ramdani, Djainudin Damopolii, yang memang kian mendekati usia uzur dalam sejarah perpolitikan Bolmong Raya.
MEIDY MAKALALAG. Figur muda yang satu ini, memang kurang populis dipublish media massa. Namun, keder muda ini sangat diuntungkan dengan jabatan Ketua DPC PDIP Kotamobagu. Maklum, PDIP adalah partai yang berkuasa secara Nasional dan mampu menjawarai perhelatan Pilkada Sulut tahun 2015. Meidy Makalalag juga figur muda yang diprediksi kuda hitam dalam perebutan tiket menuju Pilwako Kotamobagu 2018. Ini lantaran, partai yang dia pimpin, lebih kuat merekomendasi Calon dari kader partai sendiri. Peluang inilah yang membuat ketua partai yang memiliki 3 Kursi di DPRD, lebih berpeluang dicalonkan partainya, menduduki papan dua. Yang diam-diam, PDIP Kotamobagu yang dia pimpin, kurun 2 tahun terkahir, erat membangun konsolidasi politik yang kuat dengan Tatong Bara.
AHMAD SABIR. Nah figur yang satu ini, sangat beruntung. Meski pendatang baru diblantika perpolitikan Kotamobagu, namun namanya melijit tajam takala PAN sukses merebut 6 kursi di DPRD Kotamobagu, kemudian menjadi partai pemenang yang berhak menduduki kuri Ketua DPRD. Tatong Bara, batal merujuk Dino Gobel, figure muda yang setia sejak Tatong Bara merebut jabatan Ketua DPD PAN Kotamobagu dari tangan Jemmi Lantong. Ahmad Sabir sangat beruntung takala dapat kepercayaan dari Ketua DPW PAN Sulut Tatong Bara semasa itu, menduduki kursi empuk Ketua DPRD Kotamobagu, hingga kini. Meski bukan gerbong Ketua DPD PAN yang baru (Djainudin Damopolii), namun Ahmad Sabir sangat berpeluang digadang Tatong Bara pada kursi kandidat papan dua. Meski persaingan ketat berpasangan dengan sang petahana itu, namun sosok Ahmad Sabir dengan konsolidasi konstituen mengakar di Kotamobagu Utara, tak boleh dipadang sebelah mata oleh rival lainnya.
JUSNAN MOKOGINTA. Sosok birokrat yang satu ini, memang adalah figur yang sukses meniti karir dalam pemerintahan. Menjabat Kepala Dinas Kesehatan seelumnya di Boltim dan kini di Kabupaten Bolmut adalah modal kemampuannya birokrasinya yang sangat dibutuhkan daerah Kota Kotamobagu. Tak hanya itu, lahir dan besar di tanah Bolmong, membuat dirinya memiliki dukungan family dan handai tualan yang mengakar, terlebih di kawasan Kotamobagu. Modal dukungan inilah yang membuat sang birokrat tulen ini, terpanggil memenuhi aspirasi pendukungnya untuk mendaftar dan siap berkompetisi merebut tiket menuju Pilada Kotamobagu 2018.
ABDUL KADIR MANGKAT. Politisi yang satu ini, sukses melijit karirnya diera kepemimpinan Bupati Marlina M.Siahaan (MMS). Berlatar pengusaha tambang emas ini, dipercayakan oleh MMS Ketua DPD II Bolmong, menduduki Ketua DPRD Bolmong. Kader Partai Golkar yang berdomisili di Kelurahan Matali ini, mencoba keberuntungan dalam kompetisi perebutan tiket menuju Pilwako 2018. Pria berjuluk AKM ini, tak boleh diremehkan, sebab afiliasi di Partai Golkar Kota Kotamobagu, lumayan terintegrasi. AKM dipastikan jadi rival tak boleh diremehkan ketika bersaing merebut tiket singgasan Pilwako 2018, di Partai Golkar.
NAYODO KURNIAWAN. Figure yang satu ini, beranjak dari aktifis LSM semasa Bupati Muda Mokoginta memimpin Kabupaten Bolmong era sebelum MMS berkuasa. Diera MMS Bupati Bolmong, Nayodo juga sukses berkarir di Komisi Pemilihan Umum (KPU). Kemampuannya teruji, sebagai Komisoner KPU yang dalam sejaran melaksanakan Pikada di 5 Kabupaten/Kota semasa itu. Sukses juga merebut Ketua KPU Kotamobagu, Nayodo mulai popular dibahas media massa, bakal berpasangan dengan Tatong Bara. Namun, posisi jabatannya sebagai Ketua KPU, membuatnya harus berani tampil jentelmen untuk mundur, jika figur berwibawa ini harus berkompetisi tampil menebar pesona, guna meriah simpati dan elektabilitas rakyat Kotamobagu.
KONNI BALAMBA (KoKon). Figur yang satu ini, mulai fonomenal dikalangan wartawan di Bolmong Raya lantaran penampilanya saat mendaftarkan diri sebagai kandidat calon disejumlah Parpol. Keseriusannya untuk menyemarakan blantika perebutan tiket di bursa Pilwako Kotamobagu, tak disanksikan. Kokon juga dengan gaya confidens-nya, menunjukan ke publik, untuk menjadi negarawan, harus berani tampil berkompetisi. Dan sang Kokon ini, adalah representasi dari sikap politik kaum jurnalis, yang gak mau tertinggal dipanggung pesta demokrasi. Kokon optimis dan berkontribusi mewarnai riuhnya bursa penjaringan kandidat calon walikota dan walikota menuju perhelatan Pilkada Kotamobagu 2018. Maju Kokon, jangan takut gagal, karena kegagalan bagian dari awal untuk kesuksesan tertunda. (audie kerap)