KOTAMOBAGU POST – Tahapan pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah ( Pilkada ) Kabupaten Bolmong memang telah dimulai sejak bulan April 2016 lalu. Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Bolmong-pun, resminya telah direstui Pemkab Bolmong sebesar Rp25,3 Miliar nomeklatur belanja Pilkada.
Pilkada yang nanti digelar tengah tahun 2017 nanti, telah mendorong sejumlah figur berbagai latar belakang, baik langsung atau tidak langsung memplokamirkan diri mereka, akan maju sebagai kandidat Calon Bupati Bolmong.
Para tokoh publik Bolmong Raya yang berpeluang maju saat ini kian ramai dibahas masyarakat diseentero Bolmong Raya. Mereka adalah ; Djelantik Mokodompit, Yanni R.Tuuk, Limi Mokodompit, Ichdar Damogalad, Marthen Tangkere, Sukron Mamonto, Welty Komaling dan sosok petahana Salihi B.Mokodongan.
Kedelapan tokoh ini, sudah menyeruak di blantika isu politik sebagai para kader yang sudah mendeklarasikan diri secara personal akan maju sebagai kandidat Calon Bupati Bolmong.
Peta politik atas peluang majunya delapan figur ini, memang berbeda-beda. Yanni R.Tuuk menjabat Ketua DPC PDIP Bolmong yang sukses merebut 8 kursi di DPRD Bolmong, memang lebih leluasa dengan fraksi utuh untuk mencalon pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati pada Pilkada nanti. Namun, apakah Tuuk sendiri akan diusung sebagai Calon Bupati atau Calon Wakil Bupati PDIP, bukan sebuah masalah. Sebab dengan 8 Kursi di DPRD Bolmong, sudah memenuhi syarat menjadi partai penggusung tanpa harus koalisi.
Berikutnya adalah Djelantik Mokodompit. Figur yang menjabat Ketua DPD II Golkar Kotamobagu ini, sudah menyatakan kesiapan secara bulat akan maju sebagai Calon Bupati. Namun, niat Djelantik ini masih dibayangi tantangan karena Fraksi Golkar di DPRD Bolmong dibawah nahkoda Ketua DPD II Golkar Bolmong, Marlina M.Siahaan, masih butuh komunikasi politik secara intens karena terkait pendelegasian usungan secara ikhlas dari kubu Marlina M. Siahaan kepada Djelantik sebagai Ketua DPD II Golkar Kotamobagu.
Limi Mokodompit pun, sebagai figur yang sudah melakukan tebar senyum politik ratusan baliho disudut-sudut pelosok Bolmong, untuk merebut elektabilitas dukungan rakyat. Wajar saja sosok berlatar belakang birokrat putra asli Bolmong ini melakukannya. Sebab Limi sendiri figure non partisan. Kondisi yang ada, Limi hanya berharap bisa diusung sebagai calon Bupati dari Partai pemilik kursi di DPRD Bolmong.
Sementara figur ekonom, Ichdar Damogalad, juga tak mau ketinggalan. Sosok pejabat di Bank BRI Wilayah pelayanan Sulawesi Utara ini, juga secara bulat telah menyatakan sikap akan maju sebagai kandidat calon Bupati Bolmong.
Ichdar Damogalad memang bernasib sama dengan Limi Mokodompit yang tidak memiliki afilisasi politik langsung dalam Partai peserta Pemilu. Namun status ini tidak membuat Damogalad patah semangat. Diapun sudah intens sama seperti Limi Mokodompit yang aktif turun bersosialisasi diri dengan masyarakat.
Sementara wajah pendatang baru Sukron Mamonto, tampaknya kian gesit bersosialisasi diri untuk meraup dukungan public. Sukron berlatar belakang tokoh agama ini, kabarnya sudah membentuk tim pemenangan dan sudah memasang baliho dirinya diberbagai sudut desa di kawasan Lolak, Sangtombolang, Bolaang dan sebagian di Kecamatan Dumoga. Figur ini mengklaim memiliki 1 kursi Partai Nasdem di DPRD Bolmong, tentu sebagai nilai tawar koalisi bagi dirinya untuk memuluskan langkah sebagai kandidat Calon Bupati.
Selain 4 figur itu, rupanya Marthen Tangkere juga merupakan figur yang disebut-sebut bisa menjadi kandidat Kuda Hitam dalam blantika bursa Calon Bupati Bolmong. Meski saat ini Tangkere ramai diperbincangkan sudah mendapat restu dari Partai Golkar akan diusung sebagai Calon Wakil Bupati, namun peluang dicalonkan dikursi papan satu, masih terbuka lebar.
Elektabilitas dukungan bagi sosok yang sudah dua periode menduduki kursi DPRD Bolmong dari Fraksi Golkar, disebut-sebut menjadi pilihan alternatif oleh Partai Golkar untuk dicalonkan sebagai Calon Bupati. Peluang politik ini punya nilai variabel jika memungkin tawaran Partai Golkar Bolmong ingin merebut kembali kemenangannya yang kini telah diambil alih oleh PDIP.
Selain figure alternatif Marthen Tangkere di bursa calon Bupati Bolmong, sosok Welty Komaling juga kemuningkinan bernasib sama. Welty Komaling secara personal tidak berniat maju dibursa Pilkada Bolmong. Namun PDIP selaku partai pemenang Pemilu Legislatif Bolmong sekaligu menjawarai Pilkada Gubernur Sulut, berpeluang menjadikan Welty sebagai figur alternatif Calon Bupati.
Tentu saja jika amanat PDIP memilih dan memerintahkan figur yang masih menjabat Ketua DPRD Bolmong ini, maka amanat partai ini mau tidak mau harus dilaksanakan Komaling. Eletablitas Welty Komaling, memang cukup istimewa karena memiliki basis sama dengan Marthen Tangkere sebagai tokoh GMIBM, memang berpeluang jadi calon alternatif bagi partai berlambang Banteng Moncong Putih itu.
Bagi figur yang satu ini, memang punya keistimewaan khusus. Dia tak lain adalah Hi.Salihi Mokodongan. 5 tahun memimpin Bolmong sebagai Bupati ke-15 Bolmong itu, telah membawa elektabilitas figur yang akan melepas jabatan Bupati pada 16 July 2016 nanti ini, masih cukup tangguh bagi semua lawan-lawannya.
Salihi memenangkan Pilkada Bolmong tahun 2011 berpasangan dengan Yanni R. Tuuk memang sukses menumbangkan pasangan calon yakni : Limi Mokodomit – Meidy Pandeirot dan Aditya A.Moha – Ir Norma Makalalag.
Ke-delapan figur ini memang sangat berpeluang mencalonkan dan dicalonkan oleh Partai dalam bursa Pilkada Bolmong tahun 2017. Hingga saat ini, masih belum ada satupun figur yang tertarik dengan jalur pencalonan perorangan atau independent. Kita tunggu saja nanti, siapa yang berhasil merebut hati partai penggusung dalam tahapan Pilkada Bolmong yang sedang dikerjakan oleh KPUD Bolmong, pimpinan Fahmi Gobel. (catatan : audy kerap)