Negara India mengklaim telah mencapai teknologi ruang angkasa dan pencapaian ini menjadikan Negara ini sebagai kekuatan ke-4 di dunia, setelah sukses menjatuhkan satelit pada orbit bumi.
Pencapaian ini diklaim oleh Perdana Menteri India, Narenda Modi, menjadikan negaranya sebagai pemilik kekuatan luar angkasa, setelah Amerika Serikat, Rusia, dan Cina.
Sebelumnya, Negara india sukses melakukan uji coba dengan menhajuhkan sebuah satelit yang ada pada orbit Low Earth Orbit. Satelit ini berhasil ditembak jatuh dengan menggunakan misil anti-udara, pada hari Rabu (28/03/2019), waktu setempat.
“Persenjataan anti-satelit ini, kini India telah mencetak pencapaian baru dan memasukan namanya dalam daftar negara yang memiliki kekuatan luar angkasa,” jelas Modi, seperti dikutip Reuters.
Pencapaian ini merupakan hasil kerja keras para peneliti India pada uji coba menembak jatuh satelit milik negara mereka, yang sudah tidak berfungsi di orbit bumi.
Senjata anti satelit ini berhasil melakukan tembakan sejauh tiga ratus kilometer di langit yang terletak di orbit rendah Bumi. Senjata anti-satelit tersebut diluncurkan pada pukul 11, waktu setempat.
Dilansir dari The Asian Age, demonstrasi penembakan satelit yang dilakukan India menggunakan misilnya adalah sebuah pencapaian. Modi juga menekankan bahwa aksi ini tidak diarahkan untuk melawan negara manapun.
“Saya meyakinkan kepada komunitas internasional bahwa kapabilitas kami tidak akan digunakan melawan siapapun, selain untuk upaya pertahanan diri India,” katanya.
Ajay Lele, anggota senior dari institusi pemerintahan yang mempelajari dan menganalisa sistem pertahanan mengatakan bahwa India terpacu melakukan program anti-satelit melalui tes misil yang pernah dilakukan China. Sebelum disetujui, proyek ini sempat menghadapi berbagi larangan karena adanya resiko kecaman internasional.
Pengumuman ini dilakukan Modi memasuki masa aktif kampanye pemilu India yang akan dilaksanakan 11 April hingga 19 Mei. Sementara perhitungan suara akan dilakukan pada 3 Mei, dan sistem pemerintahan akan ditutup sehari sebelumnya, yaitu tanggal 2 Mei. (cnn/kpc)