KOTAMOBAGU POST – Tatong Bara, tokoh penyandang predikat Walikota perempuan pertama di Kota Kotamobagu, mengaku dengan hidup sendiri, dirinya lebih leluasa mengurus urusan pemerintahan dan pelayanan kemasyarakatan.
Dengan hidup sendiri dan terfokus pada urusan pemerintahan, rupanya itupulah yang membuat sang tokoh wanita ini menyabet lebih dari 30 penghargaan atas karya-karya pengabdiannya untuk rakyat Kota Kotamobagu, jelang 5 tahun kepemimpinannya sebagai Walikota ke-3, Kota Kotamobagu.
“Saya kan tidak punya anak dan tidak punya suami, jadi saya lebih fokus mengurus urusan pelayanan pemerintahan dan kemasyarakatan bagi rakyat saya, warga Kota Kotamobagu,” ungkap Tatong Bara, saat diwawancarai Kotamobagu Post pekan lalu (02/11/2017), di resto Telaga D’Totabuan.
Tatong mengakui, sejak suaminya meninggal dunia, sampai saat ini dirinya masih hidup sendiri, bahkan sejak dia menjabat sebagai Wakil Walikota Kotamobagu periode tahun 2008-2013.
Dengan kesendirian dirinya, kebutuhan hidup untuk membiayai dirinya tidak begitu besar, bahkan dia mengaku selalu mentraktir makan dan minum terutama saat dirinya berangkat ke Jakarta bersama para pejabat dilingkungan Pemkot Kotamobagu yang ikut memperjuangkan dana di Pemerintah Pusat.
“Gaji saya selaku Walikota Kotamobagu dengan para pejabat Esalon II di Kota Kotamobagu, besarannya hampir sama. Namun kan saya selaku Walikota dibiayai oleh Negara untuk makan dan minum. Sehingga senang mentraktir makan minum semua pejabat yang sama-sama berangkat memperjuangkan kepentingan masyarakat Kotamobagu di Jakarta,” ungkap Walikota Tatong Bara.
Karena masih hidup sendiri, Tatong mengakui dirinya tidak ada kebutuhan mewah yang mendesak untuk membuat dirinya melakukan tindakan yang melawan hukum.
“Kebetulan saya masih hidup sendiri, jadi saya bertekad memberikan pengabdian yang terbaik untuk melayani masyarakat Kotamobagu. Karena tidak ada anak dan suami, jadi jangan heran kalau saya sangat memperhatikan kinerja seluruh aparatur, mulai dari Lurah, Camat, seluruh pejabat Esalon dilingkungan Pemkot Kotamobagu,” terang Tatong.
Tatong Bara juga menceritakan, untuk memaksimalkan kinerja pelayanan cabinet pemerintahannya kepada masyarakat Kotamobagu, puluhan group WhatssUp atau WA selalu dikendalikannya.
“Saya banyak waktu luang dan memperhatikan terus tiap permasalah yang muncul. Semua kegiatan pelayanan masyarakat yang vital ada terbentuk grup WA. Sehingga setiap hari saya monitor, bahkan sampai urusan sampah saja saya monitor setiap harinya di grup WA,” ucap Tatong yang selama 3 jam bercakap dengan wartawan Kotamobagu Post dan pewarta lainnya.
Tatong Bara juga mengakui, dirinya sempat dipinang atau dilamar oleh seseorang lelaki bernama Bams Suangi.
“Saya mengucapkan terimakasih atas perhatiannya (Bams Suangi), kita masih manusia, itu wajar saja (pinangan nikah). Namun saya masih fokus dalam urusan pemerintahan dan mengurus rakyat Kotamobagu yang saya cintai,” celetuk Tatong Bara, sambil beranjak bersama sejumlah wartawan meninggalkan resto D’Telaga di Desa Bungko, usai bersantap siang. (audie kerap)