KOTAMOBAGU POST – Pemerintah Kota Kotamobagu mengungkapkan keprihatinannya terkait lonjakan harga Cabai di pasaran Kotamobagu, dimana harganya fluktuatif mulai Rp125 hingga Rp150 Ribu.
Pihak Pemerintah juga mengimbau kepada masyarakat Kotamobagu, untuk memanfaatkan pekarangannya guna menanam cabai atau akrab disebut rica, minimal 3 pohon disetiap pekarangan.
“Jika masyarakat memanfaatkan pekarangan dengan menanam minimal 3 saja pohon rica (cabai), maka akan meringankan beban inflasi belanja kebutahan pokok,” kata Walikota Kotamobagu Ir Tatong Bara melalui juru bicaranya, Aljufri Ngandu SPd.
Senada hal itu, Kepada Dinas Perindusterian dan Perdagangan Kota Kotamobagu Drs Herman Aray, kepada Kotamobagu Post, mengaku tengah melakukan langkah untuk menetralisir harga rica di pasaran Kotamobagu, yang terus naik.
“Kemarin (Sabtu 04/03/2017), kami melakukan operasi pasar dengan menjual cabai (rica) dipasaran Kotamobagu. Kita bekerja sama dengan PPI Gorontalo untuk memasok cabe di kawasan Kotamobagu dan menjualnya dengan harga dibawah harga pasar,” kata Aray, kepada Kotamobagu Post, dikonfirmasi dirumah kediamaannya, sore hari (05/03/2017).
Harga cabai yang dijual pihak Disperindag Kotamobagu, menurutnya hanya Rp95 Ribu perkilogram saja. Diharapkan operasi pasar ini, dapat mempengaruhi penurunan kebutahan akan cabai, sehingga harga cabai perlahan akan turun sesuai trend perdagangan pasar.
Seorang ibu rumah tangga warga Kotamobagu, membenarkan harga cabai di pasaran Kotamobagu hingga menembus Rp150 ribu perkilogramnya.
“Hari Senin, lalu saya beli 1 kilgram rica di pasar serasi, harganya Rp150 ribu perkilogram. Yah kalau tidak beli, nanti usaha penjualan makanan saya tidak jalan,” kata Nining, salah satu penjual makanan di kawasan jalan Siliwangi komplek Mako Polres Bolmong, Kotobangon. (audie kerap)