KOTAMOBAGU POST – Pergantian warna dari Biru ke Warna Merah secara radikal yang dilakoni mantan Ketua DPW PAN Sulut Ir Tatong Bara, mengundang kontroversi ditubuh pengurus Dewan Pimpinan Cabang Kotamobagu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPC PDIP).
Ketua DPC PDIP Kotamobagu menanggapi dingin terkait bola panas itu. “Partai PDIP punya aturan organisasi dan AD/ART. PDIP partai terbuka, namun semua harus sesuai aturan partai. Saya rasa tidak tepat kalau membicarakan masalah itu (Maksud : Tatong ganti warna) karena prioritas tugas saya sebagai Ketua Partai, adalah membangun infrastruktur Partai di Kotamobagu, agar Partai menjadi besar dan mampu berkarya untuk rakyat Kotamobagu,” terang Makalalag.
Ketua DPC PDIP juga sempat menyebutkan, PDIP tidak menutup diri bagi siapapun yang akan melamar di PDIP jelang Pilwako nanti. Namun semua akan berjalan sesuai aturan dan mekanisme partai.
“Siapa saja punya hak untuk melamar di PDIP. Tapi harus sesuai AD/ART dan peraturan organisasi Partai. Kan PDIP Kotamobagu juga banyak kader internal, jadi saya kira tidak perlu dipolemikan soal itu (Maksud : Tatong ganti warna),” ucap Makalalag via selular dari seberang, Rabu sore (03/06/2016).
Terkait isu dan wacana Tatong Bara mau nyeberang ke PDIP, bocoran diperoleh, bahkan menjadi isu dibawa dalam pembahasan dalam rapat internal DPC PDIP Kotamobagu, pimpinan Ketua Meidy Makalalag belum lama ini.
Kabarnya, umumnya kader yang sudah membesarkaan partai berlambang moncong putih ini, sepertinya merasa kian tak berarti saja, saat opini masyarakat terbentuk, terkait posisi politik Tatong Bara yang tidak pernah terlibat membesarkan PDIP, kemudian bakal merebut dan menjadikan PDIP untuk digunakannya pada dibursa Pilwako kedepan nanti.
Pada momentum Pileg 2014 lalu, tolak ukurnya, para kader PDIP Kotamobagu yang sudah lama berjuang keras membesarkan Partai, mereka hanya mampu merebut 3 kursi di DPRD Kotamobagu, lantaran kalah bersaing dengan kekuasaan politik Walikota Tatong Bara mampu merebut 6 kursi di DPRD Kotamobagu, karena momen Pileg, kala itu Tatong sendiri adalah Ketua DPW PAN Sulut sekaligus Walikota Kotamobagu.
Sementara masih banyak para kader PDIP yang punya integritas dimiliki PDIP Kotamobagu, diantara yakni Meidy Makalag dan Rustam Simbala. Tak pelak, umumnya kader PDIP Kotamobagu yang menduduki posisi Pengurus Ranting dan Pengurus DPC, umumnya seolah menyuarakan aspirasi untuk lebih memprioritas membesarkan kader Partai ketimbang, kader yang hanya ingin memanfaatkan gerbong PDIP di bursa Pilwako nanti.
Selain Meidy Makalalag, Wartawan Kotamobagu Post juga berhasil mewawancarai Michael Pakasi, kapasitasnya selaku Ketua Bapilu DPC PDIP Kotamobagu.
Pakasi yang dihubungi via seluler (Rabu 03/06/2016) mengatakan, seluruh pengurus ranting dan pengurus DPC PDIP Kotamobagu, sepakat untuk memprioritas kader PDIP untuk dicalonkan sebagai pasangan Walikota-Wakil Walikota dibursa Pilwako 2017 nanti.
“Skala prioritas tentunya pengurus ranting dan pengurus DPC PDIP Kotamobagu lebih memprioritaskan kader untuk maju pada Pilwako Kotamobagu kedepan nanti,” kata Pakasi.
Aspirasi itu katanya selalu muncul dalam setiap rapat resmi maupun pertemuan seremonial seluruh kader PDIP di Kotamobagu. Nah, terkait isu Tatong Bara yang bakal merebut gerbong PDIP untuk dia gunakan pada Pilwako nanti, Pakasi menepis hal tersebut.
“Kader eksternal yang ingin menggunakan PDIP di Pilwako nanti (Makud : Tatong Bara), terbuka bagi siapa saja namun tidak semuda membalik-kan telapak tangan. PDIP secara structural punya mekanisme dan hirarkis Partai. Secara aspiratif internal, PDIP Kotamobagu lebih memprioritas kader internal Partai untuk menghindari politik transaksional ala pasar,” terang Pakasi.
Aturan dan mekanisme partai PDIP kata Ketua BAPILU DPC PDIP Kotamoagu itu, dalam rekrutmen pasangan Calon Walikota-Wakil Wakil Walikota, dilakukan secara eksternal dan internal Partai.
Para kandidat Calon akan dijaring ditingkat ranting dan diputuskan oleh DPC kemudian direkomendasikan kepada Pengurus PDIP secara bertingkat. “Visi dan Misi politik PDIP Kotamobagu saya kira lebih condong kearah membesarkan kader partai, sebab kader partai susah dan senang selalu setia dengan PDIP,” ujar Pakasi lagi.
Namun jika ada kader diluar partai PDIP yang ingin masuk membesarkan PDIP Kotamobagu, tentu saja katanya mutlak ikut aturan main, terutama komitmen dan konsisten membesarkan partai PDIP di Kotamobagu. (audy kerap)