KOTAMOBAGU POST – Warga Kota Kotamobagu dibuat kesal dengan prilaku oknum-oknum karyawan Minimarket Alfamart dan Indomaret, yang dituding sengaja menyembunyikan minyak goreng bersubsidi.
Hampir tiga pekan terkahir umumnya masyarakat Kota Kotamobagu terasa sangat sulit dapat membeli minyak goreng bersubsidi yang hanya dibanderol Rp14 ribu perliternya.
“Iya, stok minyak goreng bersubsidi di minikarmet Alfamart dan minimarket Indomaret hanya dijual pada saat awal-awal pemerintah meluncurkan dan mengumumkan adanya minyak goreng bersubsidi. Namun sudah tiga minggu ini, minyak goreng bersubsidi menghilang di kedua minimarket,” kata seorang wanita, warga di Kecamatan Kotamobagu Timur.
Sumber ini mengatakan, setiap hari dirinya mengecek untuk membeli minyak goreng di kedua minimarket ini, namun jawaban dari karyawan, sudah habis.
Wartawan Kotamobagu Post yang sudah tiga minggu terkahir melakukan investigasi, juga mendapatkan fakta jika minyak goreng bersubsidi menghilang dari kedua minimarket itu.
Setiap kali menanyakan stok minyak goreng, para karyawan selalu mengaku sudah habis, padahal masih pagi hari.
Sejumlah warga lainnya yang ditemui Kotamobagu Post menyatakan, mereka setiap hari melakukan pengecekan di hampir semua kedua minimarket ini, namun selalu dijawab oleh karyawan, “Sudah habis”.
Namun kata mereka, ketika ditanya kapan stok masuk, para karyawan minimarket ini selalu berkelit dengan mengatakan minyak goreng masuk setiap dua hari, dan tidak mau menyebutkan kapan tepatnya minyak goreng masuk.
“Kami menduga minyak goreng bersubsidi dijual oleh karyawan minimarket Alfamart dan indomaret secara gelap atau ada permainan dan bukan pada masyarakat umum dengan menghilangnya minyak goreng bersubsidi adalah kami duga terjadi perbuatan tindakan korupsi oknum karyawan Alfamart dan Indomaret di Kota Kotamobagu yang hanya untuk memperkaya diri,” Ali Aduka, aktifis pegiat hukum di Kota Kotamobagu.
Hingga berita ini diturunkan, managemen Alfamart dan Indomaret yang berkompeten sulit dihubungi wartawan untuk dimintai konfirmasi, lantaran kedua perusahaan bonifid ini, diketahui sejak dibangun puluhan minikarket, mereka tidak ada kantor cabang Kota Kotamobagu. (audie kerap)