KOTAMOBAGU POST – Seiring melesatnya pembangunan di Kota Kotamobagu yang ditandai dengan terus meningkatknya jumlah pengusaha dibidang restoran dan rumah kopi, telah berdampak posotif bagi nilai tambah masyarakat.
Pendirian tempat usaha dengan menggunakan atap Katu atau Rumbia rupanya menjadi potensi pendapatan sejumlah warga pengrajin di Kelurahan Mongondow Kecamatan Kotamobagu Barat.
Neni Pasambuna (65) seorang warga Kelurahan Mongondow merupakan pengrajin pembuatan Atap Katu.
Pria uzur ini yang dari mudanya sudah mahir membuat atap katu itu, mengaku permintaan semakin naik tajam dibanding beberapa tahun silam.
Diapun memproduksi atap rumbia untuk memenuhi permintaan dari banyak orderan untuk pembangunan tempat usaha jenis resto, rumah makan, rumah kopi dan lesehan tempat jualan kuliner dari kawasan Kota Kotamobagu.
“Permintaan banyak bahkan bukan hanya dari dalam Kota Kotamobagu, namun dari luar daerah juga sering memesan membuat atap dari katu,” katanya.
Menurutnya, pembuatan Atap Katu perhari mencapai 20 lembar dengan harga Rp8000 per lembarnya, dan dia berharap Pemerintah Kota Kotamobagu ikut mendorong agar atap rumbia tetap menjadi pilihan alternatif bagi pembangunan tempat usaha di Kota Kotamobagu (infotorial diskominfo kotamobagu/portalbmr.com)