KOTAMOBAGU POST – Kebutuhan protein untuk konsumsi masyarakat Kotamobagu, khususnya Ikan Nila, diklaim oleh Dinas Pertaninan dan Perikanan Kota Kotamobagu, saat ini tidak lagi bergantung suplai ikan dari Danau Tondano.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Kotamobagu, Muljadi Soratinojo, kepada Kotamobagu Post, baru-baru ini (26/09/2018) mengatakan, dimasa sebelumnya informasi tentang distribusi Ikan Nila dari Danau Tondano yang dipasarkan di Kota Kotamobagu, itu benar adanya.
Namun katanya, sejak tahun 2017 hingga tahun 2018 ini, Dinas Perikanan yang Dia pimpin telah melakukan survey dan obeservasi di lapangan, khususnya di pasar dan disemua rumah-rumah makan ikan bakar yang ada di Kota Kotamobagu.
“Produktifitas kolam ikan dimiliki Kota Kotamobagu tercatat mencapai 170,1 hektar dengan hasil panen ikan nila seberat 733,841 ton,” ungkap Soratinojo, disinggung soal suplai Ikan Nila dari Danau Tondano.
Menurutnya, hasil survey pihaknya, saat ini suplai Ikan Nila dari Danau Tondano, sudah sangat relative lagi.
“Jika ada suplai ikan nila dari Danau Tondano yang dijual oleh pedagang, itu relative saja. Namun produksi ikan nila yang dihasilkan oleh pembudidaya ikan warga Kota Kotamobagu, mayoritas menguasai pangsa pasar daerah kita dan mampu menjawab kebutuhan protein daging ikan air tawar yang menjadi konsumsi warga Kotamobagu,” paparnya.
Menurutnya, untuk hasil produksi ikan nila yang memang menjadi konsumsi tradisi masyarakat diberbagai hajatan, akan dihitung lagi akumulasi produksi hingga posisi akhir tahun 2018.
“Pembenihan ikan nila dan berbagai ikan air tawar, kami maksimalkan untuk memenuhi kebutuhan bibit ikan air tawar. Sebab luas kolam ikan produktif sesuai data tahun 2017, mencapai 170,1 hektar tentu Pemerintah Kotamobagu harus mampu menjawab kebutuhan benih ikan yang menjadi permintaan petani kita,” tambahnya. (audy kerap)