Kotamobagu Penyumbang 2 Persen Inflasi di Provinsi Sulut  

Kotamobagu418 Dilihat

KOTAMOBAGU POST – Walikota Kotamobagu Ir Tatong Bara mengungkapkan inflasi Kotamobagu di Provinsi Sulut sebesar 2 persen. Dengan demikian daerah ini, menjadi salah satu penopang inflasi di Provinsi.

“ Inflasi kita ke provinsi sebesar 2 persen, dan ini harus diakui tidak dapat dilakukan pemkot sendiri melainkan ada campur tangan juga dari pihak BI dan Bulog,” ujar Walikota saat membuka rapat pengendalian inflasi daerah, di Hotel Sutanraja Kotamobagu, Selasa (20/10/20).

Walikota pun mengakui dengan besaran inflasi 2 Persen ini, membuat Kotamobagu menjadi salah satu daerah pengukuran inflasi di wilayah provinsi.

Walikota beberkan, inflasi Kotamobagu ditopang oleh komoditi bawang merah yang produksinya cukup besar di wilayah Kotamobagu.

“Sehingga diharapkan pihak BI dapat memperhatikan para petani bawang merah di daerah ini,” harapnya.

Sementara, Kepala BI Perwakilan Sulut, Arbonas Hutabarat mengungkapkan, deflasi bisa terjadi sewaktu-waktu yang diakibatkan turunnya harga komoditi berbagai hasil pertanian.

“Para petani akan berhenti bertani jika harga komoditi hasil pertanian terus mengalami penurunan harga,” ujar Arbonas.

Deflasi juga bisa terjadi dari kelompok transportasi dan kelompok makanan. Namun yang lebih lagi disebabkan harga logam mulia (emas) yang cukup tinggi.

“Sehingga diharapkan melalui rapat pengendalian inflasi daerah ini, harga dan pasokan komoditi bisa terjaga. Jika pasokan kurang maka harus dilakukan operasi pasar,” pungkasnya.

Rapat ini turut dihadiri Walikota Kotamobagu Ir Tatong Bara, Wakil Wali Kota Nayodo Koerniawan, SH, Kepala Bank Indonesia (BI) perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) Arbonas Hutabarat, Sekda Kotamobagu Ir. Sande Dodo, MT, serta pimpinan OPD di lingkungan Pemkot Kotamobagu. (samsu)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.