KOTAMOBAGU POST – Sejumlah karyawan Alfamart dan Indomaret di gerai wilayah Kecamatan Kotamobagu Timur, Kota Kotamoabgu mengatakan, pasokan minyak goreng bersubsidi dari distributor yang mereka terima di toko, tidak menentu jumlah dan waktu masuk.
Hal inilah yang membuat tempat pajangan (display) migor banyak kali kosong. “Minyak goreng bersubsidi yang masuk di toko tidak menentu jumlahnya, kadang perhari hanya 1 dus. Pernah juga masuk sekaligur 6 dus, dan juga kadang tidak masuk,” kata sejumlah karyawan Alfamart saat diwawancarai Kotamobagu Post, Jumat (18/02/2022) malam hari.
Para karyawan mengatakan, mereka sudah ditekan oleh atasan mereka kalau minyak goreng bersubsidi masuk ke toko, tidak boleh dibawa digudang dan harus langsung dipajang untuk dijual.
“Setiap kali minyak goreng masuk, langsung kami taruh di display dan kalau sudah habis maka display akan kosong. Jadi kami tidak berani untuk menyimpan atau menjual secara diam-diam, nanti kami dipecat pak,” keluh seorang karyawan perempuan.
Senada hal itu, sejumlah karyawan Indomaret yang juga dikonfirmasi Kotamobagu Post menyatakan, terjadinya kekosongan minyak goreng di toko mereka, lantaran pasokan dari distributor tidak menentu.
“Kalau hari ini masuk dua dus, dan kemudian habis dibeli maka keesokannya kadang tidak masuk, maka terjadi kekosongan. Kami tidak berani untuk menyimpan minyak goreng bersubsidi,” ucap seorang karyawan indomaret, di kawasan Kotamobagu Timur.
Dia mengatakan, terjadinya kekosongan di toko mereka karena belum ada pasokan minyak goreng yang masuk.
“Jadi kalau display minyak goreng kosong, bukan kami simpan untuk kami jual ditempat lain, tetapi memang sudah habis dan stok minyak goreng tidak masuk, kadang sampai dua hari baru masuk,” bantah karyawan Indomaret.
Diketahui, kelangkaan migor bersubsidi sebelum dicurigai oleh para pegiat hukum di Kota Kotamobagu, karena adanya permainan dari karyawan yang diduga sengaja menyimpan untuk mencari keuntungan pribadi. (tim kpc)