Harga Jagung Selangit, Peternak Bebek di Kota Kotamobagu, Banyak Gulung Tikar  

Headline, Kotamobagu2850 Dilihat
Mahalnya harga komoditas jagung membuat banyak peternak bebek di Kotamobagu gulung tikar (foto : ilustrasi)

KOTAMOBAGU POST – Peternak Unggas jenis Bebek atau Itik dikawasan Kota Kotamobagu, banyak sudah gulung tikar. Dampaknya telur bebek-pun, sudah sangat langka dan sulit didapat lagi dipasaran.

Sejumlah peternak bebek yang biasanya menghasilkan telur bebek perharinya mencapai 30 hingga 40 butir, banyak yang sudah menjual indukan bebek petelur, lantaran harga komoditas jagung naik harga selangit.

Seorang peternak bebek di Kelurahan Tumobui, sebut saja bernama Anto. Hingga awal bulan Oktober lalu, sudah tidak lagi menjual telur bebek yang biasanya dipasarkan diwarung atau toko kawasan Kota Kotamobagu.

Menurut Anto, saat diwawancarai Kotamobagu Post, dirinya memiliki lebih dari 40 indukan petelur bebek yang seharinya bisa memproduksi minimal 30 butir telur bebek.

Namun, dengan meroketnya harga komoditas jagung yang diketahui adalah makanan pokok ternak bebek, membuat dirinya kewalahan memberikan makan ternaknya.

“Harga bebek pertelur biasanya Rp60 ribu per-bak atau sebanyak 30 butir,  harga ini langsung dijemput oleh pembeli ditempat peternakan. Namun saat ini sudah saya stop sementara indukan bebek bertelur, karena harga jagung sudah mencapai Rp6500 perkilogram,” tandasnya.
Menurutnya, harga jagung sebelum naik yakni bertengger diantara Rp3500 atau paling mahal Rp4000 perkilogramnyal. Namun setelah harga jagung meroket, maka tidak sesuai lagi antara pengadaan pakan ternak bebek dengan nilai penjualan telur bebek.

Banyaknya peternak bebek di Kotamobagu gulung tikar, ditandai dengan semua warung-warung atau kios yang biasanya menjual telur bebek, kini tidak ada stok jualan lagi.

Kios Afifa dan Kios Kotobangon adalah dua kios yang menjual pakan ternak unggas dan selelu menyediakan penjualan telur bebek.

“Sudah tidak ada stok telur bebek lagi. Soalnya langganan kami (peternak bebek), sudah tidak memasok telur bebek, karena mereka tidak lagi berproduksi. Alasannya harga jagung sudah sangat mahal,” kata pemilik Kios pakan ternak di Kelurahan Sinindian.

Senada hal itu, pemilik kios di Kelurahan Kotobangon juga menyatakan, masih ada stok telur bebek yang diperoleh namun hanya hitungan butiran saja perharinya.

“Itupun harga telur bebek yang biasanya Rp2500 perbutir, saat ini sudah Rp3500 perbutir. Sudah mahal, sebab telur bebek semakin sulit didapat dan banyak peternak bebek petelur, sudah menghentikan produksi mereka,” tambahnya. (audy kerap)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.