KOTAMOBAGU POST – Sejak memasuki satu pekan menjelang Hari Natal 25 Desember 2018, telah berdampak melonjaknya sejumlah komoditas bumbu dapur di pusat perdagangan masyarakat Kotamobagu, Pasar 23 Maret dan Pasar Serasi.
Harga bumbu dapur melonjak seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat dalam penyiapan makanan saji di Hari Natal dan menjemput Tahun Baru 2019.
Harga Rica atau Cabe Keriting yang biasanya hanya mencapai Rp30 ribu perkilogram, pada H-1 Natal 25 Desember, naik tajam antara Rp55 hingga Rp60 Ribu perkilogram.
Menariknya komoditas Bawang Merah pada akhir bulan November 2018 harganya fluktuatif antara Rp20ribu hingga Rp25 ribu, juga melonjak tajam mencapai Rp45 ribu perkilogram.
Hasil perbincangan Kotamobagu Post dengan sejumlah pedagang dan penjual bumbu dapur, mereka umumnya warga penduduk Kotamobagu mengaku, lumayan mendapatkan untung.
“Biasanya kami memberli bumbu dapur seperti bawang merah atau rica dalam stok yang bisa bertahan hingga satu bulan. Sehingga saat harga kedua komiditas naik karena kebutuhan melonjak, maka stok kami mendapatkan keuntungan extra saat dijual eceran,” sejumlah penjual Pasar 23 Maret dan Pasar Serasi, penduduk Kota Kotamobagu.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Pasar Kota Kotamobagu, Drs Herman Aray mengatakan, untuk harga seperti bumbu dapur, bukan termasuk dalam katagori sembako.
“Jika Sembako memang Pemerintah mengendalikan harga dengan berbagai strategi semisal operasi pasar, namun untuk bumbu dapur, itu hukum pasar berlaku,” terang Aray. (kpc/infotorial)