“Banyak Nama Orang Mati, Masuk di DPT Desa Moyag Tampoan”

Kotamobagu603 Dilihat

KOTAMOBAGU – Sebanyak 1101 pemilih tetap di Desa Moyag Tampoan ternyata didalamnya terdapat banyak nama orang yang sudah meninggal dunia, namun nama mereka dicatat dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) oleh Panitia Pemilihan Sangadi (PPS) tingkat desa.

Hal ini diungkapkan Calon Sangadi Abram Suangi, melalui rilisnya pada Kotamobagu Post, Selasa, (25/10/2022).

“Jadi selain adanya pelanggaran warga Desa tetangga diloloskan mencoblos di TPS 3 Desa Moyag Tampoan, juga kami heran jika masih banyak orang sudah meninggal dunia, namun nama mereka masuk dalam DPT,” kelih panggilan akrab Bam.

Bam, menyebutkan dengan masuknya kurang lebih 10 nama orang mati dalam DPT, maka telah mempengaruhi jumlah surat suara yang dicetak dan digunakan saat Pilsang di Desa Moyag Tampoan, serta sangat mungkin terjadi perbuatan manipulasi pencoblosan.

“Sedangkan warga tetangga bisa diloloskan mencoblos di TPS 3, maka sangat memungkinkan kertas suara orang yang sudah mati di manipulasi. Jelas kasus-kasus  ini pelanggaran yang berat dilakukan oleh Panitia Tingkat Desa,” kecam Abram Suangi.

Bam menyatakan, dia memiliki bukti-bukti DPT yang digunakan dalam Pilsang tanggal 19 Oktober yang didalamnya terdapat banyak nama-nama orang mati yang masih ada dalam DPT.

“Kalau Cuma satu orang, mungkin ada kelalaian, namun hasil pencatatan kami lumayan banyak nama orang meninggal dunia dalam DPT, ini semakin meyakinkan kami bahwa DPT Desa Moyag Tampoan tidak dilakukan verifikasi dan validasi untuk pemutahiran data pemilih, namun kalau pemutahiran data dilakukan oleh Panitia, berarti orang-orang mati sengaja dimasukan dalam DPT,” kecam Abram Suangi.

Dikatakan, kasus ini telah dilaporkan kepada Panitia Tingkat Daerah untuk menjadi revrensi hukum dilakukannya Pemungutan Suara Ulang (PSU), dan sejumlah kasus pelanggaran lainnya. (audie kerap)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.