KOTAMOBAGU POST– Yasti Soepredjo Mokoagow (YSM) adalah srikandi pembangunan tanah Totabuan, memang menjadi figur kontroversial setelah lolos dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Bagi sebagian masyarakat Bolmong Raya. Ini lantaran sepak terjangnya Yasti memang sempat membikin heboh dan seolah tidak pernah redup dalam blantika dunia perpolitikan, daerah maupun nasional.
Suksesnya Djelantik Mokodompit menjadi Walikota Kotamobagu, memang tak dipungkiri berkat suport Yasti yang ikut mendorong Djelantik dicalonkan oleh barisan PAN sebagai Calon tunggal Walikota berpasangan dengan Tatong Bara, medio 2008 lalu.
Dan pada Pilwako yang dihelat tahun 2014 lalu, Yasti juga sukses menumbangkan Djelantik Mokodompit dari kursi orang nomor satu di Kota Kotamobagu dengan memenangkan Tatong Bara dalam Pilwako Kotamobagu.
Sebelumnya perjalanan karir politik Yasti, yakni berhasil menduduki kursi empuk Anggota DPR RI dengan dewi fortuna dalam jabatan sebagai Ketua Komisi V DPR RI, Namun diakhir tahun 2012, Yasti menjadi tokoh Bolmong yang jadi trend topic kontroversial menyita perhatian publik dalam kasus dugaan korupsi Proyek Pembangunan Balai Pendidikan dan Pelayaran dan Ilmu Pelayaran (BP2IP) di Kabupaten Sorong, Papua Barat, yang di periksa oleh KPK.
Yasti bernasib mujur, tak seperti rekan sejawatnya Angelina Sondak, yang dihukum badan 4 tahun 6 bulan penjara karena terbukti menerima suap dari aliran dana Wisma Atlet SEA Games di Palembang, sogokan Rp 2,5 miliar dan USD 1,2 juta atau setara dengan Rp 14,5 miliar saat menjadi anggota Komisi 10 DPR RI.
Memang, munculnya kasus Korupsi berbanderol Rp24,4 Miliar dilingkungan Kementerian Perhubungan itu, kala itu Yasti menjabat Ketua Komisi V DPR RI. dan Yasti pun, memang pernah diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus dugaan korupsi penyelewengan proyek T.A 2011 BP2IP dan dimintai keterangan oleh KPK kapasitasnya Ketua Komisi V DPR RI.
Terkait kasus ini, pihak KPK memang telah menjerat General Manager PT Hutama Karya (Persero) Budi Rahmat Kurniawan sebagai tersangka, dalam kasus proyek BP2IP Kabupaten Sorong berbenderol Rp 24,2 Miliar.
Dibalik itu nasib mujur Yasti, juga mendapatkan pembelaan dari Fraksi PAN Teguh Juwarno waktu itu. Juwarno melalui keterangan persnya, membantah Yasti mempunyai aliran dana yang patut dicurigai yang pernah dilansir oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Sebab kata Juwarno, besarnya dana yang dimiliki Yasti, menurut Teguh merupakan hal yang biasa. karena selain menjadi anggota DPR, Yasti yang juga berprofesi sebagai pengusaha.
Medio September 2009 – juni 2012, laporan koran tempo berdasarkan sumber PPATK, yakni adanya transaksi mencurigakan yang dilakukan oleh Yasti, yakni transaksi setoran tunai sekitar Rp6,2 Miliar kemudian melakukan penarikan uang tunai Rp1,5 Miliar dari Bank Mandiri dari Manado.
Terkait dengan laporan PPATK ini, Yasti memang sempat bikin heboh dengan maraknya pemberitaan media, yang disebutkan juga ikut menerima aliran dana dari Nazarudin dalam kasus korupsi Wisma Atlet.
Sang figur kontroversial ini justeru melakukan bantahan keras kepada media, kalau seluruh harta kekayaannya sebelum dirinya menjadi anggota DPR RI, sudah dilaporkan kepada KPK.
Warga di Bolmong Raya, khususnya kader dan simpatisan Partai Amanat Nasional (PAN), memang sempat ketar-ketir dengan panasnya isu dugaan korupsi yang menghantam srikandi mereka ini.
Namun, seiring perjalanan waktu hingga medio tahun 2014 lalu, YSM yang juga sukses memenangkan Salihi Mokodongan dan Tatong Bara sebagai Bupati dan Walikota itu, tiba-tiba muncul kembali dalam perhelatan Pemilu Legislatif.
Yasti Sukses terpilih kembali sebagai Anggota DPR RI masa bhakti 2014-2019. Isu dugaan kasus korupsi berbanderol Rp24,2 Miliar di Kabupaten Sorong, transaksi mencurigakan versi PPATK serta isu aliran dana Wisma Atlet, seolah memudar dari pemberitaan publik yang kemudian membuat YSM mulus mencalonkan diri dan dilantik sebagai Legislator DPR RI.
Lama tidak muncul ke publik di tanah Totabuan, Yasti Soepredjo pada Sabtu (28/3/2015), Yasti tiba-tiba terlihat hadir dalam diskusi yang digagas oleh KNPI Bolmong, tepatnya di jalan Paloko Kinalang, warung kopi korot. Yasti yang ditemani oleh Walikota Kotamobagu Tatong Bara, tampak kian dewasa dan terlihat kian tegar selaku Negarawan yang sukses mendulang suara ke Senayan yang lolos dari tangan KPK. (sumber :libang/kotamobagupost.com/editor : audie kerap)