Program Anak Asuh ‘Tewas’, Walikota Kotamobagu Nikmati Mobil Mewah Alphart

KOTAMOBAGU – Tangisan lebih dari 4000 pelajar dan mahasiswa tergolong rakyat kurang mampu di Kota Kotamobagu kurun 2 tahun terakhir atas ‘tewasnya’ (penghapusan) bantuan tunai program anak asuh, rupanya terjawab sudah melalui pembelian 5 unit mobil mewah oleh Pemerintah Kota Kotamobagu.

Mobil mewah yang diborong Pemkot Kotamobagu diawal Tahun 2025 ini yakni, 1 Unit Mobil berkelas sangat mewah merek Aphart untuk Walikota Kotamobagu Weny Gaib, 2 Unit Mobil Hyundai Palisade untuk Wakil Walikota Kotamobagu Rendy Mangkat dan Ketua DPRD Kotamobagu Adrianus Mokoginta, serta 2 Unit Mobil Kijang Innova Zenix untuk dua orang Wakil Ketua DPRD Kotamobagu.

Ketua Lembaga Pemantau Pelayanan Publik Totabuan, Davis Wullur dan Ketua DPD Sulut, Lembaga Anti Korupsi Indonesia  (LAKI) Firdaus Mokodompit mengaku sangat sedih dengan fonomena aneh yang dibijaki Pemerintah Kota Kotamobagu dibawah nahkoda Walikota dokter Weny Gaib SPM.

Sebab sejak pengadaan atau proses pembelian 5 unit mobil mewah dari pihak dealer PT Hasrat Abadi Cabang Kotamobagu, disebutkan dilakukan secara diam-diam dan tidak pernah diumumkan ke public mengenai proses lelang pembelian mobil mewah dan berkelas tersebut, kendati ditengah dorongan kebijakan efesiensi oleh Presiden RI, Prabowo Subianto.

“Iya, kami sedih saja dengan kondisi ini, fonomena kesenjangan social dan bentuk pengabaian terhadap rakyat miskin di Kota Kotamobagu kian nyata diawal kepemerintahan Walikota Weny Gaib. Ini semakin nyata karena ada pemborosan uang rakyat dengan membeli mobil mewah dengan konsekwensi penghapusan program milik rakyat miskin,” kata David Wullur, LP3T.

Fonomena ini kata LP3T adalah sebuah cerminan Pemerintah Kota Kotamobagu dinahkodai Walikota Weny Gaib yang ikut didukung oleh para Wakil Rakyat di gedung DPRD, tidak lagi berpihak pada kepentingan rakyat namun lebih kepada kepentingan terpenuhinya keinginan dan kepuasan demi mengoleksi mobil mewah.

“Jika Pemkot Kotamobagu membeli mobil mewah dan bersenang-senang dengan fasilitas mewah, tapi perlu diingat bahwa Pemerintah Kota Kotamobagu dan DPRD Kota Kotamobagu tidak boleh menghapus program bantuan untuk warga miskin khusus bantuan tunai bagi pelajar dan mahasiswa bernomenklatur program anak asuh. Kan sungguh tidak manusiawi-lah jika bantuan untuk pelajar dan mahasiswa tidak mampu dihapus, namun kemudian membeli sejumlah mobil mewah untuk kepentingan operasional pejabat tinggi, ini sungguh tidak rasional,” beber LP3T.

Senada hal itu, Ketua LAKI Firdaus Mokodompit menyebutkan program anak asuh sangat memberikan bantuan dalam meringankan para orang tua pelajar dan mahasiswa dimana pada setiap pencairan diakhir tahun, dibelanjakan oleh orang tua wali untuk kebutuhan pakaian atau alat tulis pelajar dan mahasiswa.

“Biasanya pada awal tahun ribuan orang tua pelajar dan mahasiswa sudah melakukan pembelanjaan seragam, sepatu, alat tulis dan tas sekolah kemudian mereka meminta kwitansi dari tokoh dan dijadikan sebagai pertanggungjawaban bahwa mereka telah belanjakan uang bantuan program anak asuh. Namun sejak tahun 2024 dan 2025 Pemkot Kotamobagu tega menghapus program itu, “ ujar nya.

Pun kata Mokodompit, sikap tega dengan meniadakan bantuan untuk pelajar dan mahasiswa tersebut, justeru tahun 2025 ini Walikota Kotamobagu Weny Gaib masih tega menggunakan mobil mewah Alphart dipoerkirakan berbanderol Rp1,7 Miliar untuk kepentingan operasionalnya.

Dikatakan para elit di Pemkot Kotamobagu dan  Pimpinan DPRD Kotamobagu rupanya sudah kehilangan rasa iba pada palajar dan mahasiswa yang kurang mampu, karena meski program anak asuh nyatanya sudah dihapus, namun Walikota Kotamobagu dan Pimpinan DPRD tega menari-nari diatas tangisan rakyat miskin dengan membelanjakan mobil mewah untuk mereka gunakan sebagai operasional.

“Kami turut berduka cita atas tewasnya program anak asuh milik rakyat miskin di Kota Kotamobagu dan mengucapkan selamat dan sukses kepada Bapak Walikota Kotamobagu dan Pimpinan DPRD Kota Kotamobagu terhormat yang sudah menikmati mobil mewah dalam melaksanakan tugas operasional mereka melayani rakyat,” Ketua LP3T dan Ketua LAKI Sulut, ditempat terpisah memberikan pesan melalui seluler media ini.

(audie kerap)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses