BOLTIM- Belakangan menyeruak berita yang menyebutkan oknum Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Provinsi Sulawesi Utara, AKBP Golfried Hasiholan Pakpahan, diduga menerima uang ‘sogokan’ dari pertambangan illegal.
Kapolres Boltim AKBP Golfried Hasiholan Pakpahan dikonfirmasi langsung kepada Kotamobagu Post membantah tudingan dan berita tersebut
AKBP Golfried Hasiholan melalui balasan di pesan WhatsApp kepada redaksi Kotamobagu Post membantah keras berita yang menyebutkan dirinya terserat kasus sogokan tambang illegal di Boltim.
“Tidak Benar… Silahkan langsung koordinasi dengan penambangnya untuk lebih jelas,” kata Kapolres Boltim menjawab pertanyaan wartawan kotamobagupost.com, Rabu 31 Desember 2025.
Namun ketika redaksi mengirim pesan bukti transver Rp50 juta yang menuliskan nama dan rekening atas nama Golfried Hasiholan, sebagai penerima uang melalui rekening Bank Mandiri, Kapolres Boltim tidak membalas chating dari redaksi.
Kabar juga di lansir dari media online portalbmr.com berdering, ada sumber penambang di Boltim yang sudah menyetorkan uang korban di police line menyampaikan pesan mencengangkan.
Dalam pesan WhatsApp, ada beberapa dokumen dan rekaman percakapan yang dikirimkan sumber resmi ke redaksi.
Selain itu, ada bukti transaksi senilai Rp 50 Juta rupiah beserta nama penerima nampak sangat jelas. Setoran ini untuk pertambangan emas.
“Nda mungkin nda ada sebab kong mo transfer begitu banyak le kasiang,” keluhnya sumber via pesan WhatsApp.
Ironisnya dalam lampiran bukti m-Transfer nama Golfried Hasiholan diduga telah menerima 50 juta rupiah dari penambang ilegal.
Ada juga kalimat lain sebagai indikasi terjadinya sogok menyogok antara penambang illegal dan yang menyerat Kapolres Boltim yakni ; Penjelasan lainnya , “siapkan Jo Depe rembang Pati, karena mamo juga so siap Kase langsung ke Kapolres, jadi datang di mediasi bawa doi nee boss DM”. (audie kerap)







