KOTAMOBAGU POST – Ungkapan belasungkawa atas meninggalnya Alamarhum Arman Damopolii, tercatat warga Desa Toruakat pasca kontak fisik di lokasi pertambangan PT Bulawan Daya Lestari (PT BDL), datang berbagai penjuru daerah Bolmong Raya.
Duka yang mendalam tercermin dari ungkapan di media sosial, terhadap sosok yang sopan dan mudah bersahabat itu, diketahui bekerja di salah satu Dealer Resmi di Kota Kotamobagu, setelah pada Senin tanggal 27 September, menghembuskan nafas terkahir dengan luka dibagian dada.
Korban dinyatakan meninggal dunia, menurut keluarga korban berdasarkan hasil otopsi tim forensik yakni terkena tembakan peluru 8,5 milimeter, diduga dimuntahkan dari senjata angin rakitan.
Kabar tentang penyebab korban meninggal dunia tersebut, disampaikan oleh tim dokter disebuah rumah sakit di Manado, kepada keluarga korban.
“Jadi saat otopsi dilakukan, salah seorang keluarga masuk kedalam kamar otopsi kemudian disampaikan oleh Dokter tentang penyebab kematian almarhum Arman Damopolii karena luka tembak didada dengan peluru 8,5 milimeter,” kata Tomy Mokobela, Kepala Desa (Sangadi) Toruakat, Kecamatan Dumoga, Kabupaten Bolmong, Sulawesi Utara.
Mokobela yang wawancarai Kotamobagu Post, Selasa Malam (05/10/2021) menyatakan, almarhum terkena luka tembak dibagian dada.
“Korban ditemukan sudah dalam keadaan luka dibagian dada, dan kemungkinan paru-parunya robek terkena peluru. Sebelum meninggal Almarhum sempat memuntahkan darah segar dari mulut kemudian meninggal dunia,” ujar Mokobela dengan nada sedih.
Ditanya soal keikutserta korban dalam rombongan bersama Pemerintah dan Masyarakat Desa Torukat saat berada di areal PT BDL, dibenarkan oleh Mokobela.
“Iya, bersangkutan ada bersama-sama dengan rombongan masyarakat Toruakat, memang tidak membawa senjata tajam,” ucap Mokobela, yang mengaku tidak berada lokasi, saat kejadian di PT BDL, 27 September 2021.
Dari pihak keluarga dan Pemerintah Toruakat berharap agar pihak kepolisian segera mengungkap dan menyeret ke pengadilan para pelaku penembakan terhadap korban, Alamarhum Arman Damopolii.
Keberadaan korban yang tidak membawa senjata tajam saat berada di lokasi PT.BDL juga diperkuat dengan rekaman video singkat saat bentrokan terjadi, tampak korban menggendong tas, memakai masker dan topi, tergesa-gesa meninggalkan lokasi PT BDL dengan tampa memegang satupun senjata tajam.
Polda Sulut membenarkan terkait terjadinya kontak fisik antara penjaga PT BDL yang menyebabkan 5 orang menjadi korban, termasuk 3 orang dari PT.BDL dan 1 orang warga Toruakat dinyatakan meninggal dunia.
Sementara Polda Sulut telah menahan sejumlah warga yang diduga terlibat dalam kontak fisik di PT BDL, dan hingga berita ini diturunkan Polda Sulut masih belum memberikan keterangan Pers. (audie kerap)