KOTAMOBAGU POST – “Awas hati-hati, tarik-tarik talinya” teriak beberapa personil Tim Search And Rescua (SAR) unit penyelamat, dalam misi pencarian jasad dua bocah cilik yang diduga hanyut di Sungai Ongkak.
Tim SAR yang dipimpin langsung oleh Badan Search And Rescue Nasional (Basarnas) Manado, sejak pagi pukul 07.00 Wita Minggu tanggal 04 Juni, terlihat tegar dan percaya diri. Mereka merayapi pinggiran sungai kendati, arus sangat deras dan sewaktu-waktu bisa menghadapi ancaman datangnya air besar ‘guhi’ dari hulu.
Tim SAR ini, mulai melakukan pencarian di Sungai Ongkak sejak pukul 07.00 Wita (04/06/2017) merupakan gabungan dari 9 anggota Basarnas Manado, 20 Anggota Satpol PP Kotamobagu,12 anggota PMI Kotamobagu dan Boltim, serta 20 Anggota BPPD Kota Kotamobagu.
Meski, wajah mereka tak bisa menyimpan rasa takut melihat arus air kecoklatan di sungai yang terkenal terganas dan masih menyimpan kehidupan hewan buas yakni Buaya.
“Hati-hati pak, soalnya Sungai Ongkak terkenal dengan Buaya,” kata seorang perempuan berusia 55 tahun, yang mengingatkan beberapa Tim SAR tentang kondisi Sungai Ongkak yang terkenan dengan hewas buas Buaya. Wanita tua ini menyampaikan pendapatnya dibarengi senyum kepada sejumlah Tim SAR, saat duduk beristirahat di sebuah warung pinggir jalan, dekat dengan Sungai Ongkak.
Memang semua warga di Bolmong Raya, mengenal Sungai Ongkak adalah sungai yang sudah mencabut ratusan nyawa manusia, sepanjang 3 dekade terkahir. Namun hal itu bukan jadi momok bagi Tim SAR ketika terjun masuk ke pinggiran sungai yang hanya berbekal pelampung dan tali pengaman saja.
“Awas hati-hati, jangan sampai korban hilang bertambah lagi,” celetuk seorang Tim SAR yang diketahui Anggota Pol PP Kotamobagu, saat melihat temannya sudah sejauh 20 meter dari titik tali pengaman sedang berenang dipinggir sungai yang berarus kencang.
Ratusan warga yang menyaksikan proses pencarian korban di sungai Ongkak, kemarin sore juga dibuat deg-deg-an. “Arus kencang ini sungai ongkak. Air so tatambah trus (maksud air mulai naik). Mudah-mudah-an, tidak terjadi apa-apa pada Tim SAR,” kata seorang bapak, paruh baya menyaksikan misi kemanusian Tim SAR yang menentang bahaya.
Chandra Kurniawan, selaku Kabid Operasi Sat Pol PP Kota Kotamobagu yang memimpin 20-an anggota Pol PP membantu Basarnas Manado dalam isi pencarian dua anak yang hilang itu, mengaku agak khawatir.
“Kami selalu waspada, jangan sampai ada arus besar dari hulu sungai Ongkak yang tiba-tiba datang. Situasi ini sangat membahayakan anggota kami yang berada didalam sungai. Jadi kami selalu mengontrol terus cuaca di kawasan Dumoga yang menjadi hulu Sungai Ongkak,” katanya.
Kurniawan membenarkan, proses pencarian di Sungai dalam keadaan arus kencang dan medan berat, ditambah lagi katanya Sungai Ongkak dikenal ada hewan pemangsa manusia yakni Buaya, membuat mereka semua sangat waspad. (audie kerap)