KOTAMOBAGU POST – Dua atlet asal Bolmong Raya, yakni Atlet Taekwondo asal Kotamobagu Andrea Arif Thuza Posumah dan Atlet asal Kabupaten Bolmut All Gazhali, langsung dinyatakan kalah, setelah wasit menjatuhkan akumulasi pelanggaran masing-masing 10 kali.
Kekecewaan masyarakat Bolmong Raya, begitu menyakitkan hati melihat prilaku wasit dicap sangat curang kendati event sekelas Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sulut 2017, besutan atau hajatan milik Gubernur Olly Dondokambey, duh jadi cermin buruk?
Teriakan kecurangan oleh penonton tampak jelas terdengar pada pertandingan khususnya olahraga Taekwondo, yang berlangsung di Sasaran Kabupaten Minahasa pekan lalu. Laga diduga sarat kecurangan itu, difailkan dalam bentuk video oleh masyarakat di Bolmong Raya.
Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui nama wasit yang memimpin dan wasit diluar lapangan pembantu lainnya.
Namun, masyarakat Bolmong Utara amat kecewa atas sikap wasit yang dinilai tidak netral dan diduga sengaja menjatuhkan kesalahan sehingga diduga sudah menseting kemenangan untuk seorang atlet asal Manado.
“Tahun depan Proprov Sulut di Kotamobagu, wasit taekwondo dari Manado tidak boleh diikutkan,” teriak seorang pelatih asal Bolmut, yang sangat kecewa melihat sikap wasit saat pertandingan antara atlet taekwondo Bolmut melawan atlet Taekwondo asal Manado.
Teriakan Pelatih Taekwondo Daerah asal dari pimpinan Bupati Depri Pontoh ini, menurut para saksi mata, sempat memberikan protes keras kepada wasit, lantaran menjatuhkan sanksi 10 kali dan berakibat atlet taekwondo asal Bollmut yakni All Gazhali, langsung dinyatakan kalah, kendati terinformasi memiliki skor sama dalam pertandingan sedang berjalan.
Rupanya, kegiatan Propov Sulut besutan Gubernur Olly Dondokambey sang pemimpin dengan jargon Sulut Hebat pada masa kampanye-nya itu, semakin membuat masyarakat mencap Porpov Sulut jadi ajang pendidikan buruk atas tuduhan prilaku kecurangan wasit.
Hal ini diperkuat oleh tindakan wasit yang memimpin pertandingan Taekwondo juga dituding sengaja membela dan main curang dengan memenangkan secara sepihak atlet asal Manado dan mengalahkan dengan menjatuhkan 10 kali pelanggaran kepada atlet utusan Kota Kotamobagu yakni Andre Arif Thuza.
“Kami masyarakat di Bolmong Raya, punya bukti rekaman video jalannya pertandingan dimana kecurangan wasit taekwondo dan mencari-cari kesalahan, menjatuhkan kesalahan sehingga pertandingan dihentikan. Tindakan ini menurut kami hanya mencemarkan nama baik Bapak Gubernur Sulut selaku pemilik kegiatan Pekan Olahraga Provinsi Sulut,” kata Dani, orang tua Andrea Posumah Arif Thuza.
Dia mengaku juga pernah menjadi Atlet sekaligus Taekwondo di Sulawesi Utara, menyaksikan langsung laga pertandingan taejwondo antara atlet Kotamobagu dan atlet Manado.
Sementara itu, puluhan penonton Taekwondo asal Kotamobagu dan asal Bolmut yang menyaksikan dua atlet Taekwondo Bolmut dan Kotamobagu dikalahkan oleh wasit dengan 10 kali menjatuhkan pelanggaran, mengaku mata kecewa.
“Harusnya acaranya Poprov Sulut milik Bapak Gubernur Sulut paling tidak bukan soal siapa yang menang dan kalah, tapi para wasitnya harus mampu main fair tidak dengan sikap begini, sangat jelas sekali justeru merusak mental generasi muda, dimana atlet Porprov Sulut itu didominasi oleh pelajar,” ujar seorang sumber, via seluler malam tadi (18/10/2017).
Hasil konfirmasi Kotamobagu Post dengan puluhan sumber malam tadi, rata-rata mengaku sangat tidak puas dengan sikap para wasit khususnya pertandingan pada cabang olahraga Taekwondo, yang menimpa atlet Kotamobagu Andrea Arif Thuza dan All Gazhali Atlet asal Bolmut,keduanya tercatat pelajar SMA di Bolmong Raya.
Mereka berharap, dugaan perbuatan curang wasit yang memimpin pertandingan tersebut akan dilaporkan ke Komisi Disiplin KONI dan akan menyurti Gubernur Sulut agar para wasit tersebut, segera diberikan sanksi tegas.
Sebab, dua atlet asal Kotamobagu dan Bolmut dengan lawan yang sama yakni atlet asal Manado, keduanya hanya ditumbangkan dengan penjatuhan pelanggaran selama 10 kali berturut. Hal ini dituding banyak mengada-ngada. (audie kerap)