KOTAMOBAGU POST – Jadi Kepala Desa tak hanya sok pamer dan berwibawa, namun harus care dengan rakyatnya, program Atapnisasi dengan mengganti 43 unit rumah beratap rumbia, kini berganti dengan atap Seng.
Itulah contoh kecil bagi sosok Deby Lauma, SH adalah seorang Sangadi (kepala desa) Talaga Kecamatan Bolangitang Barat Kabupaten Bolmut Provinsi Sulut.
Alumnus Fakultas Hukum UMI Makassar 1992 ini, telah membuat warganya menangis terharu dengan Program Atapnisasi itu, sejak desa yang dipimpin sebelumnya dihantam bencana angin rebut berakibat 43 rumah warganya, terpaksa gunakan atap dari alang-alang.
Kisah ini sempat terekam dalam video dan menjadi perhatian dari aparat Depdagri telah dikirim ke Istana Presiden RI sebagai evaluasi program dana desa telah membawa manfaat buat rakyatnya
Pada awalnya sebelum menjadi sangadi ada sesuatu yang menyentuh nuraninya tentang rumah penduduk yang beratap rumbia pada saat menjelang badai angin pesisir pantai utara Laut Sulawesi dan terpaan musim hujan secara alamiah menghantam rumah penduduk disertai butiran air hujan memporak-porandakan isi rumahnya.
Dampaknya penghuni rumah basah menggigil kedinginan, sehingga berawal dari peristiwa menyedihkan itu termotivasi untuk mencalonkan diri sangadi dan menang dari tiga calon sangadi lainnya.
Sangadi Talaga Deby Lauma dengan jumlah penduduk 925 jiwa dengan jumlah wajib pilih 592 orang telah dilantik pada tanggal 21 April 2017 oleh Bupati Bolmut Depri Pontoh. Sangadi Deby Lauma tercatat sebagai sangadi ke II setelah pisah dari induknya Desa Talaga Tomuagu pada tanggal 11 Maret 2007.
Program misi utamanya membenahi rumah penduduk beratap rumbia, pemasangan lampu solar (energi matahari) penerang jalan, pembentukan tim internal pengawasan kebijaksanaan sangadi sebelum dipertanggungjawabkan ke Badan Musyawarah Desa.
Desa Talaga dikenal dikalangan aparatur pemerintahan daerah Bolmut, seluruh perangkatnya berijasah strata satu sampai diploma.
Dengan potensi sumber daya manusia yang handal dan berpengalaman dalam sistem kepemerintahan desa Talaga memiliki kemampuan kinerja yang berdayaguna dan berhasil guna dalam mencapai tujuan jangka pendek, sehingga sangadi dan perangkatnya dapat menjalankan sumber dana desa bersinergi dengan BMD berjalan harmonis, ungkap Sekdes Talaga Afrizal Pohuntu, SPdi.
Sumber daya alam lainnya Desa Talaga adalah hamparan bunga teratai yang tumbuh indah seluar 734 ha yang telah disiapkan sebagai rawa penampungan air hujan sebelum mengalir ke laut. Arsitektur ahli pengairan dari Belanda pada masa Kerajaan Kaidipang Besar dipimpin oleh Radja Ram Suit Pontoh. Rencana dari Dinas Pariwisata Bolmut akan menjadi obyek wisata turis domestik maupun turis mancanegara sehingga akan menjadi sumber kas desa menambah pendapatan penduduk. (gandhi goma/kpc)