“Terimakasih Prajurit TNI, Terimakasih Satgas TMMD-98, pengorbanan dan dedikasimu, Terpatri di Lubuk hati kami Terdalam”. Bahasa hati ini seolah terpancar dari raut wajah sosok lelaki, kala memeluk erat seorang prajurit TNI berpangkat Prajurit Satu, mata berkaca dipenuhi senyum bahagia, bergetar mulutnya dia berucap : “Selamat Jalan Prajurit, terimakasih.
Ya, lelaki ini hanya satu dari cermin ribuan warga di Desa Kolinanga’an, Desa Apado dan Desa Tudo Aug Baru Kecamatan Bilalang. Dengan mata berkaca dan senyum bahagia melepas kepulangan 150 Satgas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD), yang sudah 30 hari telah menunaikan dedikasi, demi kemanunggalan TNI-Rakyat, di Kabupaten Bolmong, Provinsi Sulawesi Utara.
Masa pengabdian dilalui oleh 150 Satuan Tugas (Satgas) TMMD ke-98 yang didalamnya terdapat 108 Prajurit TNI meliputi Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara, 10 orang dari Anggota Kepolisian tak terasa sudah selesai.
TMMD ke-98 ini adalah untuk kali kedua digelar di Bolmong Raya atas prakarsa Dandim 1303 Bolmong Letkol Inf.Sampang Sihotang, yang diketahui pada tahun 2015, sukses melaksanakan TMMD ke-95 di Kabupaten Bolmong Selatan.
Interaksi yang terbangun kurun sebulan sejak pembukaan TMMD-98 pada tanggal 05 April 2017, hingga penutupan tanggal 04 Mei 2017, momen kebersamaan dan rasa persaudaraan para prajurit TNI dan masyarakat telah menyatu penuh dalam Manunggal TNI-Rakyat.
Kesabaran Prajurit TNI kurun 30 hari tinggal menetap di rumah-rumah penduduk, telah membuat berat hati melepas kepergian para prajurit TNI yang meninggalkan jasa sangat besar, untuk kehidupan yang lebih baik bagi masa depan keluarga mereka.
Prajurit TNI, tak kenal lelah bekerja tanpa pamrih, sebulan lamanya berkorban berpisah dengan keluarga yang dicintai, asalkan masyarakat akan mendapatkan hidup lebih baik lagi dan layak atas perbaikan dan pembangunan keterbelakangan infrastruktur mereka.
Masyarakat di Desa Kolinanga’an saat ditemui wartawan, seolah membayangkan jika saja jalan menuju Puskesmas di Kecamatan Bilalang tidak diperbaiki oleh Satgas TMMD, betapa sulitnya mereka bisa menembus Puskesmas Bilalang, jaraknya sejauh 13 kilometer dari kampung mereka. Mayoritas akses jalan satu-satunya ini, sudah lebih dari 10 tahun terlantar, rusak parah, dan banyak titik yang sudah dilibas longsor dan terputus, bahkan selama ini mereka tak pernah lagi menaiki mobil.
Jikapun masyarakat Kolinanga’an hendak keluar dari kampungnya, mereka hanya bisa berjalan kaki. “Apabila ada yang nekad naik sepeda motor menuju Kantor Kecamatan berjarak 13 kilometer dari kampung kami, maka nyawa taruhannya. Masih lebih baik, jika berjalan kaki saja,” kata Murni, seorang Ibu Rumah Tangga.
“Selamat jalan Prajurit, terimakasih telah membantu tanpa pamrih. Jalan kami sudah bagus, Masjid di Desa kami sudah lebih baik, rumah-rumah yang rusak sudah ikut perbaiki, desa kami juga sudah ada jamban. Tuhan membalas segala pengorbanan dan rasa kemanusiaan yang telah kau dedikasikan terhadap rakyat,” kata pria paruh baya, bersama isterinya dan anak, saat melambaikan tangannya, melepas kepergian para prajurit TNI, seiring ditutupnya TMMD Ke-98 pada Kamis (04/05/2017).
Selain warga Desa Kolinanga’an diliputi rasa sedih akan perpisahan ini, suasana haru juga dirasakan oleh warga di dua desa, yakni Desa Apado dan Desa Tudo Aug Baru. Maklum, sebanyak 108 Prajurit TNI telah tinggal selama 30 hari dirumah-rumah mereka. Selain pengabdian mengerjakan akses jalan yang membuat desa mereka terisolir bagi pemasaran hasil bumi, juga prajurit TNI tak sungkan membantu merenovasi rumah mereka yang rusak.
Pasukan Prajurit TNI semasa TMMD berlangsung, mendapatkan upah dari Negara sebanyak Rp26.150. Mereka semua menyebar diseluruh rumah-rumah penduduk di tiga desa, tinggal menetap semasa program TMMD ke-98 berjalan. Setiap satu rumah penduduk, ditinggali oleh 2 sampai 3 orang Prajurit TNI.
“Ada dua Prajurit TNI yang tinggal dirumah kami selama masa 30 hari TMMD ke-98 berjalan. Setiap hari kami mendapat uang belanja untuk lauk dari dua prajurit. Kan jatah satu prajurit Rp26.150 rupiah, jadi dikalikan dua jumlahnya Rp52.300. Untuk beras tidak perlu dibeli, karena kami sering mendapat sumbangan beras dari Tim-nya Dandim 1303 Bolmong, Bapak Sampang Sihotang,” kata Endy Mamonto, seorang kepala keluarga di Desa Apado, tersenyum ceria.
Reky Waleleng Sangadi Kolinanga’an (Sangadi : Sebutan Kepala Desa) ketika diwawancarai wartawan, dengan wajah berbinar tak mampu menahan rasa syukurnya dan rasa bangga, karena dimasa pemerintahannya sebagai Kepala Desa, telah mencatat tinta emas akan karya bhakti para prajurit TNI, dibawah komando Panglima Kodam XIII Merdeka, Mayor Jenderal TNI Ganip Warsito, SE,MM.
“Hal yang paling menakutkan ketika ada orang sakit mendadak atau hendak bersalin. Masyarakat saya selalu dihantui oleh ketakutan akan medan jalan yang terputus dan rusak parah sekali. Tapi ketakutan itu kini sirna, penderitaan masyarakat disini sudah terlepas dari keterasingan. Jadi kami sangat berterimakasih sekali pada prajurit TNI,” kata Reky, matanya terlihat ‘berkaca-kaca’.
Dikatakan, selama TMMD berlangsung, penduduknya kini semakin tinggi semangat gotong royong, mereka belajar dari semangat Prajurit TNI. Demikian juga seluruh pemuda di kampungnya, sekarang lebih memahami lagi arti kebersamaan dan hidup penuh toleransi dan dengan semangat kebangsaan.
“Bersama Satgas TMMD mereka bisa mengikuti penyuluhan hukum, narkoba, deredikalisasi dan terorisme, serta belajar tentang bela Negara. Apalagi selang 30 hari masa kerja TMMD, masyarakat disini mendapat pelayanan kesehatan gratis dan pembagian sembako” katanya.
Dandim 1303 Bolmong, Letkol Sampang Sihotang, mengatakan, TMMD ke-98 telah ditutup resmi oleh Wakil Komandan Lantamal VIII Manado Bapak, Kolonel Marinir Eddy Setiawan dalam kegiatan upacara dilaksanakan di Desa Bilalang IV, Kecamatan Bilalang.
“Tujuan TMMD untuk membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melalui pembangunan bersifat fisik dan nonfisik. Kegiatan TMMD untuk memantapkan kemanunggalan TNI-Rakyat,” kata Sihotang yang selama menjabat Dandim 1303 Bolmong, sukses menggelar TMMD ke-95 di Bolsel (Tahun 2015) dan TMMD ke-98 di Kabupaten Bolmong (Tahun 2017).
Menurut Dandim, pada upacara penutupan TMMD Ke-98, dirinya telah melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan TMMD ke-98, kepada Panglima Kodam XIII Merdeka, Mayor Jenderal TNI Ganip Warsito, SE,MM.
Dandim yang simpatik ini, bercerita ada sebanyak 150 Satuan Tugas TMMD Ke-98 yang turun langsung kewilayah tiga desa. 108 diantaranya adalah Pasukan Prajurit TNI dari Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara, serta 10 orang dari Kepolisian, sisanya tenaga dari dari Sipil dan utusan dari Pemkab Bolmong.
“Fisik yang dikerjakan dalam TMMD, diantaranya yakni perbaikan dan perkerasan jalan penghubung Desa Kolingangaan tembus ke Desa Tudaog Baru kurang lebih 4000 – 5000 meter. Memang mengisolir warga apabila menuju Kecamatan Bilalang. Satgas TMMD juga telah merebilitasi Masjid di Desa Apado, pembangunan Kantor Tiga Pilar di Desa Tuduog Baru, pembuatan Talud, serta 100 jamban di tiga Desa termasuk di Desa Apado. Prajurit TNI juga membantu memperbaiki rumah yang mereka tinggali selama 1 bulan semasa TMMD,” terang Sihotang.
Yuke Goni Kepala Desa Tudoaug Baru kepada wartawan mengatakan, selain pekerjaan fisik dilakukan oleh prajurit TNI, juga Satgas TMMD telah melaksanakan kegiatan non-fisik tiga desa, termasuknya desa yang dia pimpin.
“Mulai dari nonton bersama sejarah perjuangan bangsa, sosialisasi bela negara, bahaya narkoba, sosialisasi hukum, pengobatan gratis, hingga sosialisasi deredikalisasi dan terorisme. Jadi khususnya para pemuda, bergaul akrab dengan prajurit TNI,” ucap Kepala Desa.
Untuk gotong royong warganya, setiap hari lebih dari 20 tenaga masyarakat bekerja membantu tugas-tugas Satgas TMMD. Kami senang sekali TMMD berjalan dengan lancar selama 30 hari, Terimakasih Prajurit TNI, terimakasih untuk semua Satgas TMMD ke-98,” ucap Sangadi Yuke Goni, memberikan pesannya.
Pantauan Kotamobagu Post, TMMD Ke-98 di Kabupaten Bolmong, telah ditutup secara resmi oleh Wadan Lantamal VIII Manado, Kolonel Marinir Eddy Setiawan. Penutupan dilaksanakan melalui upacara bendera pada Kamis pagi (04/05/2017).
Penutupan TMMD ke-98 berlangsung di Lapangan Desa Bilalang IV, Kecamatan Bilalang, dihadiri oleh sedikitnya 1000 orang, terdiri dari pasukan TNI, pejabat Pemkab Bolmog, pelajar, tokoh adat, yang secara simbolis dilakukan pelepasan tanda anggota Satgas TMMD, serta penyerahan kembali alat-alat kerja TMMD.
Wakil Komandan Lantamal VIII Manado, Kolonel Marinir Eddy Setiawan, yang bertindak selaku inspektur upacara penutupan TMMD ke-98, membacakan sambutan tertulis Panglima Kodam XIII Merdeka, Mayor Jenderal TNI Ganip Warsito, SE,MM, yang memberikan apreseasi mendalam kepada seluruh prajurit TNI bersama seluruh anggota Satgas dari Kepolisian dan Pemkab Bolmong, yang sudah bekerja sama dalam pengabdian kemanunggalan TNI-Rakyat. (Audie J. Kerap / Dipersembahkan Untuk Mengenang Pengabdian Prajurit TNI di Bolmong)