KOTAMOBAGU POST – Mengakhir masa jabatan Bupati Bolmong, Salihi Mokodongan dilepas secara adat oleh masyarakat adat Bolmong. Prosesi ini dilakukan yang dilatari oleh saat dilantik sebagai Bupati, Salihi menjadi Bupati sekaligus sebagai pemangku adat tertinggi Bolmong dengan gelar “Sinungkudan”.
Prosesi pelepasan pemangku adat ini digelar di ibu Kota Kabupaten Bolmong di Lolak pada Kamis pagi (14/07/2016) oleh ribuan masyarakat yang dating dari 15 Kecamatan, se-Kabupaten Bolmong.
Prosesi pelepasan adat dimulai pada pukul 11.00 WITA, di depan gerbang kantor Bupati Bolmong. Salihi Mokodongan terlihat didampingi Sekda Ashari Sugeha berdiri berhadapan dengan salah seorang tetua adat yakni Chairun Mokoginta, SE.
Chairun melafadzkan kata-kata adat berbahasa Mongondow (itung-itung). Menurut Chairun Mokoginta salah satu Tokoh Adat Bolaang mongondow Makna prosesi adat itu, bahwa Salihi Mokodongan secara adat turun dari Jabatan Datu/Raja atau Kepala Daerah Bolaang Mongondow sekaligus Pemangku Adat.
Prosesi adat ini, merupakan tradisi turun temurun sejak dahulu, sebelum menjabat dan mengakhiri masa jabatan sebagai Bupati Bolaang Mongondow yang dengan Bahasa Adat Mongondow “Sinungkudan”.
Usai pelaksanaan prosesi adat, Salihi Mokodongan menaiki Wala-Wala (tandu tempat duduk) kemudian diusung 8 pemuda berpakaian Baniang, menuju Rumah Jabatan (Rujab) Bupati Bolmong berjarak sekira 1 kilometer dari kantor Bupati.
Sementara itu Sekda Bolmong Drs. Ashari Sugeha dan para pimpinan SKPD menaiki Bentor yang dihias aneka pernik khas Bolmong. Bentor dinaiki para pejabat itu mengikuti dari belakang Wala-Wala yang membawa Salihi Mokodongan. Di Rumah Jabatan Bupati Bolmong, prosesi adat Poponagan Kon Komalig (turun dari istana) juga digelar.
Bupati Salihi Mokodongan, usai prosesi adat, mengimbau masyarakat untuk terus melestarikan Adat dan O’adatan. “Prosesi ini warisan para leluhur yang mesti dijaga agar tetap lestari, Bupati Salihi Mokodongan mengucapkan rasa terima kasih dan apresiasi kepada seluruh jajaran pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow dan seluruh Masyarakat yang turut menghantarkan dalam prosesi adat mongondow,” terang Bupati.
Diketahui, prosesi adat ini merupakan salah satu kesyukuran sebagai pimpinan daerah disaat akhir masa jabatan. Dimana antusias wargadi Bolaang Mongondow tanpa kenal lelah mendukung terus Pemerintahan selama lima tahun terakhir ini. (infotorial)