KOTAMOBAGU – Kendati Bandar Udara (Bandara) Bolmong telah diresmikan oleh Presiden Jokowi pada 26 Maret 2024 yang artinya akses masuk masyarakat dalam kawasan Bandara Bolmong tidak boleh lagi dibatasi, seperti Bandara Udara Samratulangi Manado yang bebas diakses masuk oleh siapapun masyarakat yang memiliki kepentingan dalam kawasan Bandara, Anehnya Otoritas Bandara Bolomng justeru melakukan pelarangan keras terhadap aktifitas wartawan yang akan masuk di dalam kawasan Bandara.
Pelarangan tersebut dibuktikan dengan keberadaan sekira 5 orang lelaki yang berseragam Bandar Udara yang berjaga-jaga ketat dipintu masuk serta pintu masuk keluar juga ada penghalang yang dipasang.
Para lelaki berseragam pegawai Bandara itu tampak siaga penuh layaknya di medan perang untuk melakukan pemeriksaan ketat akan setiap mobil yang akan melewati pos pemeriksaan. Tampak setiap mobil yang masuk dalam bandara dicegat dan ditanyai, apabila penumpang maka kendaraan dipersilahkan masuk, namun jika dalam kendaraan ada wartawan, maka kendaraan dipaksa berputar dan diusir dari kawasan Bandar Udara.
Beberapa lelaki yang berjaga-jaga dengan muka bengis di pintu masuk ditanyai wartawan, alasan mengapa wartawan dilarang masuk, dijawab : “Karena dalam kawasan bandara masih ada pekerjaan proyek, maka wartawan dilarang masuk. Kecuali sudah ada janji,” kata beberapa lelaki berwajah bengis tanpa senyum.
Pelarangan masuk tersebut diikuti dengan perintah agar mobil yang ditumpangi wartawan segera berputar dijalan sempit tanpa dibantu aba-aba, kemudian mobil wartawan sempat menabrak trotoar karena dipaksa berputar pada jalur yang tidak bisa berputar.
Perlakuan otoritas Bandara Bolmong bak teroris kepada sejumlah wartawan yang hendak meliput dalam kawasan Bandar Udara Bolmong dengan menghadang, menghentikan serta memaksa mobil wartawan dilakukan secara paksa tanpa menanyakan Kartu Pers wartawan.
“Pokoknya wartawan dilarang masuk Pak, yang boleh masuk Cuma penumpang pesawat,” kata dua lelaki berseragam yang menghadang mobil wartawan dengan menyebutkan adalah perintah pimpinan mereka.
Sejumlah wartawan yang dipaksa berputar mobilnya diareal jalur jalan sempit mengeluhkan karena mobil mereka rusak cukup parah dibagian bawah lantaran tertabrak beton pembatas serta sempat terjamping di trotoar beton hingga penyok dibagian bawah.
“Kami diperlakukan seperti teroris saja, mobil kami dihadang dipos pemeriksaan kemudian dipaksa balik berputar dijalur sempit dan melawan arah, hingga pas mobil kami hendak menyebrang ke jalur kiri, tertabrak pada trotoar beton,” keluh salah satu wartawan PortalBmr yang mengaku mobil terjamping dan mengeluarkan suara keras akibat terbentur beton trotoar.
Anehnya lagi, katanya insiden tabrakan tersebut tidak digubris oleh sejumlah karyawan bandara yang hanya melongo dan tidak memberikan bantuan minimal ungkapan keprtihatinan akan insiden tabrakan tersebut.
Pihak Otoritas Bandara Bolmong hingga berita ini diturunkan belum bisa dikonfirmasi lantaran akses masuk dalam Bandara ditutup rapat bagi kunjungan wartawan. Demikian selama ini pihak otoritas Bandara Bolmong juga sangat tertutup dan jarang bersosialisasi dengan jurnalis. (audie kerap)