KOTAMOBAGU POST, ADVERTORIAL – Bupati Bolaang Mongondow Adrianus Nixon Watung, SH Jumat (03/02) menghadiri Perayaan Adat Tulude di dua tempat secara terpisah, yakni Tuulude di Desa Labuang Uki dan Kegiatan Tulude di Desa Pindol, Kecamatan Lolak.
Acara Adat Tulude yang digelar oleh Jemaat Gmibm Eben Haezer dan Jemaat Ararat Etnis Nusa Utara dilaksanakan meriah.
Bupati Nixon Watung dalam sambutannya mengatakan selaku Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow menyambut baik dan memberikan apresiasi atas pelaksanaan acara Syukur Tulude Hari Ini.
“Kita Ketahui bersama bahwa Kabupaten Bolaang Mongondow memiliki keberagaman suku, etnis dan budaya, salah satunya adalah etnis Masyarakat Nusa Utara Yang Tersebar di wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow, dan setiap awal tahun, melaksanakan tradisi warisan budaya leluhur yaitu acara Syukur Tulude seperti yang kita laksanakan saat ini,” kata Bupati Watung.
Lanjut Bupati, Tulude Atau Menulude berasal dari kata ‘Suhude’ yang artinya menolak, sehingga Tulude bermakna meninggalkan hal-hal buruk yang telah dilakukan di tahun sebelumnya, dan bersiap menyongsong tahun yang baru. Syukur Tulude.
“Selain bermakna spiritual, juga memberikan edukasi dan wawasan kepada masyarakat sebagai bentuk implementasi terhadap upaya pembangunan dan pelestarian budaya daerah,” kata Bupati Watung, disela-sela sambutannya.
Selain itu kata Bupati, tulude dilaksanakan sebagai ucapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan berkat yang telah diberikan Tuhan selama setahun yang lalu.
“Melalui kegiatan kali ini, saya mengajak kepadaseluruh komponen masyarakat, untuk memaknai perayaan syukur Tulude sebagai wahana kebersamaan dan persaudaraan dalam satu komunitas yang utuh, yang mengisyaratkan bahwa kita semua ini merupakan satu kesatuan masyarakat yang cinta persatuan, dan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur budaya daerah,” imbau Bupati.
Kegiatan Tulude di dua tempat terpisah ini, turut dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK Bolmong Ny. Fatmi Watung-Lineleyan, Sh. Asisten Pemerintahan, Kadis Kesehatan Camat Lolak, Sangadi, serta ratusan masyarakat Nusa Utara Kabupaten Bolaang Mongondow. (advertorial/audie kerap)