KOTAMOBAGU POST, LOLAK – Salihi Mokodongan tercatat sebagai Bupati Ke-16 Kabupaten Bolmong Induk, dilepas secara adat oleh ribuan masyarakat. Pelepasan Adat itu dilaksanakan di kawasan Ibu Kota Kabupaten Bolmong – Lolak- Kamis, (14/07/2016).
Menurut Chairun Mokoginta, Prosesi adat dilaksanakan untuk melepas “Sinungkudan” atau Pemangku Adat yang melekat kepada Salihi Mokodongan sebagai Bupati Bolaang Mongondow disaat mengakhiri masa jabatan pertanggal 16 Juli 2016.
Pantauan Kotamobagu Post dilokasi prosesi adat, ribuan warga, tokoh masyarakat dan PNS Bolmong sekitar pukul 11.00 WITA, prosesi adat dimulai dari gerbang kantor Bupati Bolmong. Salihi Mokodongan didampingi Sekda Ashari Sugeha berdiri berhadapan dengan salah seorang tetua adat Chairun Mokoginta, SE yang melafadzkan kata-kata adat berbahasa Mongondow (itung-itung). Menurut Chairun Mokoginta salah satu Tokoh Adat Bolaang mongondow Makna prosesi adat itu,
“Salihi Mokodongan secara adat turun dari Jabatan Datu/Raja atau Kepala Daerah Bolaang Mongondow sekaligus Pemangku Adat. dimana prosesi adat ini merupakan tradisi turun temurun sejak dahulu sebelum menjabat dan mengakhiri masa jabatan sebagai Bupati Bolaang Mongondow yang dengan Bahasa Adat Mongondow “Sinungkudan”, ungkap Chairun, membawakan sambutannya.
Usai pelaksanaan prosesi adat, Salihi Mokodongan diarak berkeliling Lolak dengan menaiki Wala-Wala (tandu tempat duduk) yang diusung 8 pemuda berpakaian Baniang, menuju Rumah Jabatan berjarak sekira 1 kilometer dari kantor Bupati.
Sementara itu Sekda Bolmong Drs. Ashari Sugeha dan para pimpinan SKPD menaiki Bentor yang dihias aneka pernik khas Bolmong. Bentor dinaiki para pejabat itu mengikuti dari belakang Wala-Wala yang membawa Salihi Mokodongan. Di Rumah Jabatan Bupati Bolmong, prosesi adat Poponagan Kon Komalig (turun dari istana) juga digelar. Salihi Mokodongan, usai prosesi adat, mengimbau masyarakat untuk terus melestarikan Adat dan O’adatan.
“Prosesi ini warisan para leluhur yang mesti dijaga agar tetap lestari, Bupati Salihi Mokodongan mengucapkan rasa terima kasih dan apresiasi kepada seluruh jajaran pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow dan seluruh Masyarakat yang turut menghantarkan dalam prosesi adat mongondow. Ini merupakan salah satu kesyukuran sebagai pimpinan daerah disaat akhir masa jabatan. Dimana antusias wargadi Bolaang Mongondow tanpa kenal lelah mendukung terus Pemerintahan selama lima tahun terakhir ini. Tutupnya. (Wandy Rotu/infotorial)