KOTAMOBAGU POST – Tahun 2017 Pemerintah Kabupaten Bolmut, sukses menggelar kegiatan Festival Palelat sebagai wujud pelestarian tradisi leluhur masyarakat religius yang digelar pada momentum Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Kegiatan yang menyedot ribuan warga ini dan melibatkan 72 kelompok dari semua keterwakilan se-Kabupaten Bolmut ini, rupanya diprakarsai oleh sosok Abd. Nazarudin Maloho, SPd, MSc yang kini menjabat Kepala Dinas Pendidikan Nasional dan Budaya Kabupaten Bolmut.
Inovasi dan kreatifitas menciptakan suatu gagasan yang cerdas dalam potensi menggali sumber daya kebudayaan sebagai aset daerah yang masih terpendam dalam ritual tradisi kehidupan masyarakat adat Bolmut, Maloho sukses memprakarsai kegiatan yang menyatukan dan menghidupkan kembali warisan adat budaya dua Kerajaan yaitu Kerajaan Kaidipang Besar dan Kerajaan Bintauna.
“Festival Palelat sebagai tradisi adat masyarakat Kabupaten Bolmut sukses dilaksanakan pada momentum peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dilaksanakan pada Jumat tanggal 01 Desember. Kami berterimkasih kepada seluruh kelompok yang sudah ikut dalam festival Palelet demi melestarikan peninggalan budaya daerah Bolmut,” kata Abdul Maloho.
Menurutnya, Palelat adalah tradisi turun-temurun masyarakat Bolmut untuk menyusun untaian kue-kue tradisional dan bendera 5 tiang diletakkan dalam wadah palelat sambil diiringi dengan shalawat Nabi dan kemudian pelelat diarak ke-masjid.
Maloho menjelaskan, Festival Pelelat bermakna :
- Wadah palelat berbentuk kubah/ka’bah yang terbuat dari bahan kayu/bambu/pelepah daun sagu. Maknanya adalah kubah/ka’bah tempat berlindung umat manusia.
- Tiang bendera lima buah betmakna 5 (lima) Rukun Islam dan bendera 5 (lima) helai bertuliskan nama Nabi Muhammad, SAW dan empat sahabatnya yaitu : 1. Abubakar As-sidiq r.a 2. Umar Bin Khatab r.a 3. Utsman Bin Affan r.a 4. Alin Bin Abi Talib r.a
- Ketupat berbentuk bintang dengan 4 sudut memiliki simbol cahaya yang menyinari alam semesta.
- Kue cucur bulat merupakan simbol bumi tempat tinggal umat manusia.
- Telur rebus, simbol keturunan umat manusia agar meneladani kehidupan Nabi Muhammad, SAW.
- Ketupat burung memiliki simbol pasukan burung ababil pengusir musuh yang menyelamatkan manusia dari 1000 tentara pasukan Qurais pada Perang Badar.
- Cucur berbentu bulan sabit memiliki simbol bahwa Allah tidak akan merubah ciptaannya yang mulia.
- Nasi ketan/dodol/wajik/buah dan panganan lainnya bermakna rezeki Allah berikan kepada umatnya harus disyukuri dan dimanfaatkan sebaik-baiknya.
“Kegiatan Festival Palelat juga membawa pesan pada momentum peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, untuk meneladani kehidupan Nabi yang sederhana, bersholawat kepada Nabi serta meningkatkan spirit keimanan,” terang Abdul Maloho. (Gandhi Goma/KPC)