KOTAMOBAGU POST – Kuliner dan bahan makanan yang dijajakan para pedagang di kawasan Pasar 23 Maret Kotamobagu, tidak ditemukan menggunakan sejenis bahan pengawet yang dapat membahayakan kesehatan tubuh manusia.
Hal ini terungkap saat Dinas Perindutrian dan Perdagangan Kotamobagu bersama Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Manado, usai melaksanakan pemeriksaaan di kawasan pusat Kotamobagu.
Pemeriksaan tim terpadu ini, digelar pada Kamis (28/09/2017) di kawasan Pasar 23 Maret Kotamobagu, Kelurahan Gogagoman, Kecamatan Kotamobagu Barat.
“Telah dilaksanakan pemeriksaan terhadap bahan makanan jadi, meliputi kue dan makanan buatan lokal, misalnya bakso atau ikan-ikan asin. Hasil pemeriksaan tidak ditemukan ada makan yang dicampur bahan pengawet seperti ; Metanin Yellow , formalin, Rodamin B,” terang Kadis Perindag Kota Kotamobagu, Drs Herman Aray, dikonfirmasi Kotamobagu Post, via seluler sore tadi.
Menurutnya, Pemerintah Kotamobagu sendiri dalam melaksanakan pemeriksaan makanan dan bahan makanan, bersama Tim dari BPOM Manado.
Senada hal itu, Ruslandi Mongilong, S.E petugas yang turun bersama BPOM Manado mengatakan, bahan makanan yang diperiksa merupakan bahan makanan yang rata-rata menjadi konsumsi harian masyarakat.
“Yang kita periksa hari ini diantaranya mie kering, mie basah, tahu, bakso, ikan asin, ikan teri, dan ikan asap. Juga dilakukan pemeriksaan terhadap jajanan masyarakat seperti kue-kue yang mengandung pewarna, dan Alhamdulillah dari hasil pemeriksaan semuanya negatif atau tidak mengandung bahan berbahaya,” terang Landi, dilansir dari situr Pemkot Kotamobagu.
Dikatakan, hasil pemeriksaan yang dilakukan hari ini, juga menjadi sebuah pembanding bagi BPOM Manado terhadap pasar-pasar tradisional se-Sulawesi Utara. (tim kpc/diskominfo kk)
