BADAN KEPEGAWAIAN BERIKAN SANKSI, JIKA TERBUKTI ADA ASN TERLIBAT
KOTAMOBAGU POST – Ini mungkin kasus pertama kali terjadi di Provinsi Sulawesi Utara. Anak-anak usia 7-10 tahun yang pikiran dan jiwa mereka masih polos, nekad dijadikan alat untuk mempertahankan jabatan seorang oknum Kepala Sekolah.
Bocah-bocah yang riang dan damai dan terlihat seperti sedang diajak pesiar saja oleh orang tuanya. Bahkan menjadi tontonan lucu dan dibarengi senyum-senyum geli oleh warga takala melihat gelagat keluguan sedikitnya 20 bocah cilik murid Sekolah Dasar Negeri II Kelurahan Gogagoman Kecamatan Kotamobagu Barat, sengaja dipajang untuk berdemo.
Aksi demo anak-anak ini diduga sengaja diperalat agar Walikota Ir Tatong Bara, tidak melantik Kepsek yang baru dan tetap mempertahankan Kepsek mereka yang lama.
Mereka tiba berada di Kantor Walikota Kotamobagu sekira pukul 13.00, Wita Kamis 10 Agustus 2017, kemudian dibariskan didepan pintu masuk Kantor Walikota, diberikan poster-poster bertuliskan “Jangan Ganti Kepsek Kami” dan sebagainya.
Puluhan bocah generasi penerus bangsa ini, sengaja diboyong ke Kantor Walikota Kotamobagu, untuk menggelar aksi demo jelang Pelantikan pengambilan sumpah jabatan sebanyak 141 Pejabat Pemerintah Kotamobagu, yang memang tak lama lagi dimulai acaranya.
“Banyak anak-anak yang dibawa ke Kantor Walikota untuk berdemo, sedangkan untuk mau naik kendaraan saja harus dtuntun orang tua. Mereka tak mengerti apa-apa, mereka telah digunakan sebagai alat kepentingan politik. Otak dibalik demo anak-anak itu, telah mencoreng citra pendidikan di Kotamobagu,” kata banyak Netizen saat memberikan coment foto-foto demo anak-anak di FaceBook.
Selain itu, Ketua Komite SDN 2 Gogagoman Denny MB Mokodompit dalam realisnya, mengecam keras para dalang dibalik aksi yang melibatkan anak kecil dalam urusan kepentingan jabatan Kepala Sekolah.
“Saya selaku Ketua Komite SDN II Gogagoman, tidak tahu aksi demo itu. Saya prihatin, anak-anak diperalat untuk kepentingan politik jabatan Kepala Sekolah,” kata Mokodompit.
Ketua Komite Sekolah ini, menyatakan akan menelusuri jika ada oknum guru yang terlibat dalam demo yang melibatkan anak-anak.
Sementara itu, pihak Pemkot Kotamobagu diminta harus mengambil langkah tegas dengan memberikan hukuman berat jika ada oknum ASN Guru yang terlibat mendesain aksi anak-anak yang masih polos situ.
Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah Kota Kotamobagu, Sahaya Mokoginta telah mengeluarkan pernyataan, akan melakukan investigasi atas pengerahan pelajar sekolah dasar yang diboyong ke Kantor Walikota untuk menggelar aksi protes pergantian Kepsek SDN 2 Gogagoman.
“Badan Kepegawaian akan melakukan penelusuran, jika ada oknum ASN yang terbukti menjadi dalang dibalik aksi anak-anak melakukan aksi demo, kita akan beri sanksi,” tegas Sahaya Mokoginta.
Dikatakan, tim sudah turun melakukan investigasi dan akan mengeluarkan sikap tegas dan sanksi jika ada oknum ASN Pemkot Kotamobagu yang memperalat anak-anak SDN 2 Gogagoman. (tim)