KOTAMOBAGU POST – Masih ingat musibah meninggalnya Fadel dan Adel? Dua bocah Kelurahan Mongkonai, Kecamatan Kotamobagu Bara, Kota Kotamobagu. Kedua bocah cilik ini, tewas terbawa arus air di dalam selokan (drainase) depan rumah warga.
Peristiwa ini rupanya jadi trauma bagi masyarakat Kotamobagu, terkait mayoritas Drainase di Kawasan Kota Kotamobagu, tidak tertutup.
“Harusnya semua drainase atau selokan air di Kota Kotamobagu, ditutup dengan beton. Dan beton itu akan berfungsi menjadi Trotoar tempat berjalan kaki masyarakat Kotamobagu,” kata Sekretaris LSM LP3T Irawan Damopolii SH, kepada Kotamobagu Post.
Irawan mengatakan, hasil survey dilakukan oleh lembaganya, mayoritas selokan air di kawasan Kota Kotamobagu atau di 33 Desa dan Kelurahan, tidak tertutup trotoar atau banyak juga yang telah rusak atau jebol.
“Akibat drainase tidak berfungsi dengan baik, menyusul tidak ada fasilitas trotoar bagi pejalan kaki. Nyawa masyarakat Kotamobagu jadi taruhan. Lebih khusus mengancam keselamatan nyawa anak-anak bila hujan deras turun berdampak drainase dipenuhi arus air,” terang Irawan.
Selain mengancam nyawa anak-anak, juga menurut Irawan, system penataan drainase dan pembangunan trotoar harus sudah menjadi prioritas Pemerintah Kota Kotamobagu.
Tempat terpisah, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kota Kotamobagu, Ir Imran Amon dikonfirmasi Kotamobagu Post diruang kerjanya, siang tadi (Kamis 20/07/2017) mengatakan, Pemerintah Kotamobagu sudah memasukan perencanaan penataan drainase dan trotoar.
“Pemerintah Kotamobagu sudah memasukan pembangunan dan rehabilitasi sarana tersebut dalam perencanaan prioritas. Memang drainase dan trotoar membutuhkan perhatian khusus oleh instansi kami untuk segera disentuh,” kata Imran Amon.
Terkait dengan anggarannya, Imran Amon mengatakan, Walikota Kotamobagu Ir Tatong Bara sudah mengajukan kepada Pemerintah Pusat anggaran penataan kembali drainase dan trotoar beserta yang meliputi median jalan.
“Ibu Walikota sedang memperjuangkan alokasi anggaran dari pemerintah pusat lebih dari 100 miliar. Insyaalah jika disetujui, penataan drainase, trotoar beserta median jalan akan memenuhi harapan masyarakat,” terang Imran Amon, menambahkan juga pembangunan akses jalan pertanian dan perkebunan melalui instansi lain Dinas PU, akan tersentuh. (audie kerap)