KOTAMOBAGU POST – Kiat Lomba Monuntul yang digagas sebagai agenda tahunan oleh Pemerintah Kota Kotamobagu, menjadi cermin nyata kerukunan antar umat beragama di Kota Kotamobagu.
Monuntul adalah kegiatan relegius dalam memaknai perayaan Indul Fitri melalui pemasangan lampu botol khusus bagi umat Muslim, namun di Kotamobagu masyarakat pemeluk Agama Kristiani, ikut terlibat dalam ajang Monuntul.
Keikutsertaan umat Kristiani, tampak jelas terlihat disejumlah Kelurahan yang mayoritas beragama Kristen. Tumobui adalah contoh akurat, atas kebersamaan dan toleransi antar umat beragama pada pada momentum perayaan Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah Tahun 2017 ini.
“Sebanyak 1500 lampu botol, atau Monuntul sudah terpasang sejak H-3 Idul Fitri. Dalam pembuatan dan pemasangan lampu botol ini, masyarakat Tumobui terlibat langsung,” kata Lurah Tumobui, Youdy Tumbelaka SE, pada media ini Jumat (23/06/2017).
Lurah mengatakan, masyarakat Tumobui ikut setiap tahunnya ikut serta dalam kegiatan religious Monuntul sebagai wujud kebersamaan.
“Kelurahan Tumobui ikut dalam Lomba Monuntul, yang digagas oleh Ibu Walikota Kotamobagu Ir Tatong Bara. Soal jwara atau tidak, masyarakat disini sudah bangga bisa bersama umat muslim di Kota Kotamobagu, untuk menyambut Hari raya Idul Fitri,” tambah Tumbelaka.
Senada hal itu, petugas Agama Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Tumobui, Fecky Singal mengatakan, jemaat GPdI Tumobui juga terlibat langsung dalam kegiatan Monuntul.
“Ada 1500 lampu botol yang setiap malam jam 7, dipasang oleh pemuda-pemuda Tumobui, kemudian bukan hanya memasang Monuntul, tapi seluruh masyarakat di Tumobui, bertanggungjawab menjaganya dan mengawasi. Kami bangga bisa ikut serta dalam perayaan Idul Fitri karena ini adalah cermin kebersamaan antara umat beragama di Kotamobagu,” kata Singal. (audie kerap)