KOTAMOBAGU POST – Dimalam yang sama saat terjadinya penganiayaan pada Gunadi Mondo, Sekretaris PWI Kotamobagu, warga melaporkan ada dua mobil sejenis Avansa warna hitam dan putih ditumpangi sejumlah pemuda, diduga mabuk dan berteriak-teriak dalam mobil.
Kedua mobil ini, menurut sejumlah warga setempat, melewati Kampung Baru, Kelurahan Kotamobagu, pada malam tanggal 29/04/2017. Warga setempat menyebut, penumpang di dua mobil itu berteriak-teriak menyebut mereka adalah petugas.
“Sekitar jam 2 malam hari, dua mobil putih dan hitam, masuk dari lorong samping kantor Komisi Pemilihan Umum Kelurahan Sinindian. nah dua mobil sejenis Avansa berwarna hitam dan putih kami lihat dipenuhi banyak orang. Tampak terlihat mereka seperti sudah mabuk dan berteriak-teriak, “minggir-minggir-minggir, petugas mau lewat,” kata seorang sumber Kotamobagu Post menirukan penumpang di Avansa Putih dan Hitam, yang lewat didepan rumah mereka.
Dia mengatakan, dirinya pun sempat dibentak kasar oleh sejumlah lekaki di dua mobil yang melintas didepan tempat tinggalnya dengan kata-kata kasar, “Pinggirkan mobilmu, petugas mau lewat,”.
Sementara itu, sumber lain juga menyebutkan, mobil berwarna putih berjalan didepan, sedangkan mobil hitam dibelakangnya. Dua mobil ini kata sumber, terlihat adalah rombongan dan di mobil hitam ada beberapa lelaki berteriak-teriak kasar, dan meminta semua mobil dan motor yang menghalangi jalan mereka, dipinggirkan segera.
Menurut sumber, dirinya belakangan baru tahu setelah membaca di beberapa media ada dua mobil putih dan hitam yang diduga ditumpangi sekelompok lelaki yang menganiaya Gunadi Mondo, Sekretaris PWI saat berada di Rumah Makan Bobara Bakar, Mogolaing.
“Saat saya dapat berita ada penganiayaan warga Mogolaing yakni Gunadi Mondo, maka saya baru ingat dua mobil avansa yang warna putih dan hitam yang berteriak-teriak di lorong kampung baru. Mobil itu mirip dua mobil yang dinaiki komplotan pelaku penganiaya pada Gunadi Mondo. Soalnya mereka terlihat sudah pada teler dan mau cari gara-gara disini,” kata sumber pada wartawan siang (02/05/2017) kemarin.
Dia mengatakan, untunglah warga di Kampung Baru umumnya sudah tidur saat dua mobil hitam dan putih itu melintas. “Kalau pemuda-pemuda di Kampung Baru masih bangun seperti biasa, kami khawatir bisa pecah lagi keributan dan perkelahian,” katanya dengan logat khas Manado. (Tim)