KOTAMOBAGU – Dua siswa Sekolah Teknik Menengah (SMK) Cokroaminoto Kotamobagu yang masuk dalam kelompok geng motor berhasil diringkus oleh Satuan Resmob Polres Kotamobagu, usai melakukan keributan di Kelurahan Tumobui Rabu siang (09/08/2023) dengan mengeroyok seorang pelajar SMK Kristen Kotamobagu.
Kedua siswa ini dipergoki wartawan Kotamobagu Post pada rabu sore sudah diamankan di ruang penyidik Satuan Reskrim Polres Kotamobagu, Unit 2 PPA.
Kedua siswa ini tampak masih menggunakan seragam sekolah SMK Cokroaminoto dalam ruangan penyidik unit PPA dan terlihat ikut damping para keluarga dan orang mereka.
Seorang penyidik ditanyai Kotamobagu Post membenarkan, kedua siswa itu sudah diamankan untuk proses penyelidikan dan pengambilan keterangan berkaitan dengan adanya Laporan Polisi dari orang tua korban, yakni murid SMK Kristen Kotamobagu benitial GJM alias Epen yang menjadi korban dugaan pengeroyokan puluhan pelajar yang tergabung dalam geng motor berseragam sekolah.
“Kedua pelajar itu sementara kami amankan untuk pengembilan keterangan, iya benar ada laporan polisi dari keluarga korban yang juga pelajar di salah satu Sekolah SMA sederajat,” ungkap seorang anggota Polres Kotamobagu.
Terkait penahanan dua murid STM Cokroaminoto tersebut, berdasarkan Laporan Polisi Nomor STTLP.B/266,a/VII/2023/SPKT/Polres Kotamobagu yang diterima aduanya oleh Brigadir Allen Pongkorung Banit SPKT A dengan mengetahui Kapolres Kotamobagu atas nama Kanit SPKT A, AIPTU Sutejo Suratman.
Pelapor atau pengadu yakni Elvira Dapu SH, MH yang merupakan orang tua dari siswa SMK Kristen yang menjadi korban penganiayaan.
Informasi dirangkum, para geng motor berseragam sekolah sebelumnya melakukan pawai keliling Kota Kotamobagu dengan mendatangi sejumlah sekolah semisal SMK Negeri 1 Kotamobagu, SMA Kristen Kotamobagu dan SMA Negeri 1 Kotamobagu. Menurut keterangan saksi diperkirakan sekira 20 sepeda motor.
Mereka menyasar sekolah-sekolah dengan berteriak-teriak yang kemudian dimarahi oleh warga setempat kemudian melarikan diri kearah Kelurahan Kotobangon tepatnya di Jalan Siliwangi kemudian masuk di Kelurahan Tumobui yang dekat dengan SMK Kristen Kotamobagu.
Nah, tepat di Jalan Siliwangi simpang tiga Kelurahan Tumobui kemudian mereka ramai-ramai mengeroyok seorang pelajar SMK Kristen yang hendak pulang dari sekolah yang rumahnya tak jauh dari tempat pengeroyokan.
“Mereka memukul dengan mengeroyok pelajar SMK Kristen kemudian mengijak-nginjak sepeda milik korban, saat itu masyarakat langsung melarai dan ada satu sepeda motor yang ditumpangi oleh 2 murid STM Cokroaminoto yang gagal melarikan diri kemudian diserahkan oleh masyarakat setempat kepada pihak Resmob Polres Kotamobagu,” kata seorang saksi di TKP, sekira siang hari.
Kepada wartawan, Elvira Dapu SH MH, ibu dari korban menyatakan bahwa anaknya sudah melakukan visum di RSUD Kotamobagu untuk proses hukum atas laporan pengeroyokan yang dilakukan oleh kelompok geng motor berseragam sekolah.
Info dirangkum dari Satreskrim Polres Kotamobagu Unit 2 PPA, dua pelajar STM Cokroaminoto telah dilakukan penahanan dan diamankan untuk proses pemeriksaan dan pengambilan keterangan.
Sementara Penyidik Polres Kotamobagu masih akan melakukan pemanggilan terhadap puluhan pelajar yang terlibat dalam kasus penganiayaan yang berita ini diturunkan sedang dilakukan pendalaman nama-nama pelajar yang diduga juga terdapat anggota geng motor yang sudah bukan pelajar.
Hal ini berdasarkan info diperoleh Kotamobagu Post dari seorang saksi mata yang melihat kelompok gerombolan geng motor berseragam sekolah ternyata ada diantaranya terlihat sudah cukup umur karena sudah berkumis dan menggunakan seragam almamater sekolah tertentu yang sudah lusuh bajunya.
“Saya curiga ada orang yang sudah alumni sekolah dan bergabung dengan para pelajar sebab saya melihat langsung ada seorang lelaki menggunakan pakaian sekolah yang sudah lusuh dan mukanya sudah dewasa dan sudah berkumis,” kata seorang saksi mata saat berada di Pores Kotamobagu, Rabu Malam. (audie kerap)