KOTAMOBAGU POST – Banyak warga Toruakat yang tidak membawa senjata tajam, terperangkap ditengah-tengah kekacauan yang terjadi di Pos Penjagaan Areal pertambangan PT.Bulawan Daya Lestari (PT.BDL).
Hal ini sesuai wawancara langsung wartawan Kotamobagu Post dengan sumber-sumber yang berada di lokasi kejadian saat bentrok fisik pada tanggal 27 September 2021 antara massa dengan penjaga PT BDL.
Sumber Kotamobagu Post mengatakan, maksud mulia kedatangan warga Toruakat adalah untuk bernegoisasi dengan perusahan, namun justeru sengaja dipicu oleh oknum-oknum tertentu yang diduga menyusup, kemudian membuat keonaran di lokasi PT BDL.
Keributan terjadi setelah selesai pertemuan oleh perwakilan lebih dari 20-an warga termasuk perangkat Desa Toruakat yang masuk ke areal PT BDL, sementara ratusan massa lainnya menunggu di Pos I .
“Selesai pertemuan, kemudian massa tidak mau meninggalkan areal, bahkan mereka memaksa untuk menghentikan aktifitas perusahaan, dan perkiraan jam 2 siang itu, puluhan orang yang memegang senjata tajam dan senjata angin berteriak-teriak.” kata sumber saksi mata di lokasi kejadian.
Dikatakan, saat itu karyawan dari pihak PT BDL tidak diperkenankan berada di lokasi yang didatangi massa, namun karena massa sudah berteriak-teriak dengan nada profokatif, dan sudah terjadi penyerangan dengan bunyi senjata angin dan lemparan batu di pos penjagaan, kemudian karyawan dan penjaga di PT BDL turun dari atas menuju ditempat keributan.
“Mereka menyerang pos dengan lemparan batu dan bunyi senapan angin, bahkan anggota polisi ada perwira polisi memilih bersembunyi di pos penjagaan karena massa sudah mengamuk,” kata sumber.
Saat puluhan karyawan dan penjaga PT BDL turun dilokasi kata sumber, disitulah kemudian keributan dan kekacauan dan kejar-kejaran.
“Saya merasa kasihan banyak warga yang tidak membawa senjata tajam kemudian melarikan diri dengan cara terjun ke jurang, termasuk dalam video yang kami dapatkan, korban yang meninggal dunia terlihat sama sekali tidak membawa sajam dan berlari di depannya ada jurang,” kata sumber lain.
Dikatakan banyak warga Toruakat yang kemudian diberikan perlindungan oleh petugas setelah kekacuan terjadi dan pasca massa yang membuat keonaran telah melarikan diri.
Memang saat itu kata sumber, saat massa yang umumnya memegang sajam itu melarikan diri dan kebetulan tempat keributan itu kata sumber, berbatasan dengan jurang yang kedalamannya diperkirakan 500 meter dengan kemiringan 75 derajat.
“Banyak warga yang terkurung atau terjebak, di tengah keributan kemudian diselamatkan oleh petugas yang melarang agar tidak terjadi korban. Ya karena massa dengan senjata tajam, dan senapan, pihak penjaga PT BDL juga terlihat saat kekacuan memegang sejam dan senapan” kata sumber.
Setelah keributan itu dan penyerangan itu terjadi, sebanyak 3 orang karyawan PT BDL terluka dengan tembakan senjata angin dan seorang terkena batu di kepala.
Sementara kata sumber, korban warga Toruakat yang meninggal dunia nanti diketahui kabarnya beberapa jam sesudah kejadian keributan dimana dalam video yang beredar, korban terlihat tidak membawa senjata tajam, masih memakai masker dan topi yang berlari di lokasi PT BDL. (tim kpc).