KOTAMOBAGU POST – Lebih dari dua tahun, Ady pria asal Provinsi Gorontalo ini mengadu nasib dengan bisnis mainan Odong-odong di Kota Kotamobagu.
Ady 35 tahun berdomisili di RT 24 Kelurahan Gogagoman, mengaku sejak membuka usaha di Pasar Kuliner Kelurahan Kotamobagu, biaya hidupnya sudah lumayan tercukupi.
“Saya asal Provinsi Gorontalo dan sudah membuka usaha mainan odong-odong lebih dari dua tahun di Pasar Kuliner ini. Penghasilan lumayan pak, sudah mencukup biaya hidup setiap hari,” kata Udin, yang sedang menghibur anak usia balita yang menjadi pasiennya dengan naik odong-odong dan berputar-putar diatas mainan diiringi lagu anak-anak.
Pendapatannya kata Ady semakin berkurang setelah diterapkan PPKM, setiap malam buka jam 6 hingga jam 9 malam, pasca pandemic tinggal beroperasi paling lama 3 jam setiap malam hari.
“Biasanya sebelum pandemic pendapatan dari hasil mainan odong-odong, mencapai seratus ribu rupiah setiap malam. Hasil itu masih dipotong dengan biaya operasional misalkan beli bensin, dan biaya servis alat-alat,” kata Ady.
Ady mengaku amat senang dengan bebisnis mainan odong-odong yang membuat kepuasan batin sendiri karena selalu menghibur dan membahagiakan anak-anak.
“Setiap anak yang naik odong-odong membayar Rp5000 untuk tiga lagu berturut-turut,” tambah Ady.
Ady mengaku sejak dia membuak odong-odong di Pasar Kuliner, tidak pernah dimintai uang oleh petugas, misalkan karcis sehingga dirinya mengaku bangga jadi warga Kota Kotamobagu. (audie kerap)