KOTAMOBAGU POST – Umumnya Pengurus Partai Amanat Nasional (PAN) marah besar, saat lambing harga diri partai mereka dibakar dirumah Dinas Walikota Ir Tatong Bara (17/05/2016), mereka menyebut, para pelaku biadab itu bukan kader PAN, tapi dipimpin oleh oknum Kontraktor.
“Para pembakar Bendera PAN itu, bukan kader atau simpatisan PAN. Tapi dipimpin oleh Oknum Kontraktor. Itu telah menghina Partai kami,” kata Alung, seorang pengurus PAN Kotamobagu.
Alung mengatakan, sepanjang sejarah PAN berdiri di Kotamobagu, belum pernah ada kasus penghinaan yang teramat menyakitkan dan menginjak-injak harga diri Partai PAN, dan anehnya pembakaran itu di pimpin oleh Oknum Kontraktor dan bukan Kader atau simpatisan PAN.
“Baru sekarang Bendera PAN di bakar. Kami tidak terima dengan pembakaran itu dan kami minta proses hukum harus jalan karena telah menghina Partai kami,” kata Alung saat mengawal Ketua DPW PAN Sulut Sehan Landjar di Hotel Sutan Raja, sambil menyebut nama seorang kontraktor yang tampil memimpin pembakaran bendera PAN.
Sementara itu, dua pengurus Partai PAN Kotamobagu lainnya mengatakan, persoalan pergantian tampuk kepemimpinan Ketua DPW PAN Sulut dari tangan Tatong Bara kepada Sehan Landjar, itu sah-sah saja.
“Jabatan politik tidak ada yang abadi. Kita harus mengormati proses demokrasi dan amanah partai. Siapapun pemimpin PAN yang terpilih, kita harus tunduk dan taat menjalankan roda organisasi Partai,” kata Ayu dan dibenarkan oleh salah satu anggota DPRD Provinsi Sulut dari Fraksi PAN yang mengaku merasa sakit hati saat bendera PAN di bakar di depan rumah Dinas Walikota yang juga mantan Ketua DPW PAN Sulut, Tatong Bara.
Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan diwawancarai awak media membenarkan terjadi pembakaran lambang Partai mereka. Zulkifli menyebutkan, para pembakar Bendera PAN itu, disewa Rp500 Ribu per orang untuk melakukan aksi saat kunjungan kerjanya di Kotamobagu untuk melantik Ketua DPW PAN Sulut Sehan Landjar dan kabinet kerja DPW PAN Sulut. (Audy Kerap)