KOTAMOBAGU POST – Hasil pemilihan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Desa Moyag Todulan, Kecamatan Kotamobagu Timur Kota Kotamobagu yang berlangsung pada, 1 Maret 2021 diprotes warga.
Pemilihan BPD di Desa Moyag Todulan dinilai warga tidak sesuai dengan mekanisme dan aturan yang ada, bahkan duga sarat dengan kepentingan.
Pasalnya, ada salah satu kandidat yang telah terpilih tiba-tiba dikeluarkan oleh panitia dengan alasan yang tidak jelas.
Sementara, sejak dimulainya tahapan hingga pencalonan dan masuk pada pemilihan tidak ada masalah, semua berjalan dengan baik sesuai dengan mekanisme yang telah diatur.
“ Saya dan warga sangat kecewa dengan hasil pemilihan BPD ini, calon yang sudah terpilih tiba saja dikeluarkan, sementara dari awal pencalonan hingga pemilihan tidak ada masalah. sementara suara yang didapat oleh anggota yang dikeluarkan itu, cikup banyak dibandingkan dengan anggota terpilih lainnya, inikan rancuh,” Ungkap salah satu warga yang tidak ingin namanya disebutkan, Kamis (04/03/2021).
Sementara itu, secara terpisah ketua panitia pemilihan BPD Refly Setiawan Mamonto ketika dikonfirmasi terkait hal tersebut mengakui ada anggota BPD terpilih telah dikeluarkan.
Dia beralasan, bahwa hal tersebut mengacu kepada surat edaran walikota tentang aturan dan dasar-dasar pemilihan anggota BPD.
“ Memang ada anggota BPD yang terpilih kita keluarkan dan digantikan dengan anggota lain dari keterwakilan perempuan, namun itu dilakukan sudah sesuai dengan aturan lewat surat edaran walikota,” Tandas Refly.
Iapun menyebutkan bunyi salah satu pasal tersebut, bahwa peraih suara terbanyak atau pemenang dari utusan perempuan ketika terpilih maka secara otomatis menjadi perwakilan dari wilayah atau dusun dimana dia berdomisili.
“ Jadi itu alasannya kenapa harus ada yang dikeluarkan, karena aturan itu tadi,” Terangnya.
Sementara, warga berharap pemerintah Kotamobagu dapat memperhatikan masalah tersebut agar tidak terjadi keributan di Desa terutama masyarakat pendukung salah satu anggota BPD yang dikeluarkan oleh panitia.
“ Ini harus diperhatikan oleh pemerintah daerah agar tidak terjadi keributan di desa, mengingat pendukung salah satu anggota BPD yang dikeluarkan itu cukup banyak, dan mereka pasti akan protes kenapa harus dikeluarkan setelah dinyatakan terpilih,” Terang Warga. (samsu)