KOTAMOBAGU POST – Pemberitaan Proyek Waduk Raksasa milik Presiden Jokowi di Desa Pindolili Kecamatan Lolak, Bolmong, Sulawesi Utara disebutkan tidak sesuai spesifikasi dokumen kontrak, dibantah keras oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Lidya Karema.
Sore tadi (Kamis 03/06/2016), Handphone wartawan Kotamobagu Post, berdering panggilan dari nomor asing. Setelah dijawab, ternyata suara perempuan dari seberang ternyata adalah PPK Proyek Waduk dengan anggaran Rp830 Miliar.
Lydia agak emosional memberikan klarifikasi sekaligus mengintrograsi cara-cara wartawan memperoleh dokumentasi sekaligus menanyakan sumber berita Kotamobagu Post.
“Berita tidak melalui konfirmasi dengan saya,” kata Lidya melalui potongan klarifikasi via seluler kepada Kotamobagu Post.
Usai terjadi perdebatan sengit melalui pembicaraan Handphone, Lidya Karema kemudian melakukan jawaban via Short Massage Service (SMS) klarifikasi kepada wartawan.
Berikut petikan SMS PPK Lidya Karema :
“Tidak ada yang tidak sesuai spek (Maksud Spesifikasi). yang perlu dipertanyakan adalah foto2 wartawan yang dijadikan bukti. Apakah foto2 tersebut benar zona 2 (dimana foto-foto tersebut belum dikonfirmasi pada saya) selama ini pek (maksud : pekerjaan) di Bend (maksud : Bendungan) sudah sesuai spek. Diawasi oleh konsultan yang berpengalaman di bendungan dan sudah diperiksa APIP dan BPK,”
Sebelum PPK Proyek Waduk Bolmong ini mengirim SMS, dia juga mengutarakan keberatan atas pemuatan berita yang dianggap hanya sepihak dan meminta wartawan untuk melakukan chrosing cek langsung terkait foto-foto dokumentasi wartawan pada sejumlah zona pekerjaan waduk tersebut. (audy kerap)