KOTAMOBAGU POST, BOLMONG — Sepuluh Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tomohon, melakukan Kunjungan kerja (Kunker) di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong).
Kunjungan tersebut diketahui sebagai upaya melakukan pemulihan ekonomi di era new normal pasca pandemi Covid-19.
Sepuluh Anggota DPRD itu disambut langsung Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Bolmong Zainudin Paputungan di Lantai II Kantor Bupati di Lolak. Turut dihadiri sejumlah instasi terkait penanganan covid, diantaranya Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian, Dinas Sosial dan Dinas Perkebunan.
Menurut Asisten II Zainudin Paputungan, kunjungan sepuluh anggota Komisi II DPRD Tomohon tersebut dengan maksud untuk mempelajari upaya serta langkah yang dilakukan oleh Pemkab Bolmong untuk kesejahteraan masyarakat terutama ketahanan pangan selama pandemi Covid-19.
“ Semua yang dipelajari menyangkut penanganan Covid-19 serta ketersediaan pangan di tengah-tengah pandemi. Selain itu mereka juga turut menanyakan upaya apa yang dilakukan Pemkab Bolmong termasuk dalam pemulihan ekonomi di era new normal,” ungkap Zainudin.
Sementara itu, anggota Komisi II DPRD Kota Tomohon, Stenly Wuwung mengungkapkan, tujuannya berkunjung ke Bolmong yakni untuk menggali kebijakan pemkab menyangkut program-program apa saja yang dilaksanakan di masa pandemi.
“Selain itu kita juga mempelajari kiat apa yang dilakukan oleh Pemkab Bolmong setelah pandemi ini berakhir. Kita pun berharap ilmu yang telah kita dapat ini bisa kita terapkan di Kota Tomohon dalam rangka APBD Perubahan nanti,” tuturnya.
Di tanya apa alasan melakukan kunker ke Bolmong Stenly menyebut, alasan utama mereka lebih memilih Kabupaten Bolmong dibanding daerah lain karena merupakan daerah yang cukup maju dari segi perkembangan ekonominya, yang ada di atas 6,8 sampai 7,5 persen, sementara tingkat Nasional saja hanya 5,27 persen.
“Selain itu potensi penduduk yang cukup besar dan luas wilayah terbesar di Provinsi Sulut. Makanya kami anggap Bolmong bisa menjadi leading di BMR,” pungkasnya. (eko)