Dosa-dosa Teroris Daeng Koro Tewas di Tembak Densus 88

Nasional1140 Dilihat

KOTAMOBAGU POST.COM – Daeng Koro adalah sosok lelaki pecatan pasukan khusus militer ini selama ini dianggap paling berbahaya dibanding Santoso. Dengan keahlian militer yang dimilikinya itu, dia merekrut dan membentuk kelompok para militer untuk meneror aparat dan masyarakat Poso.

 

Barang bukti senjata api milik kelompok teroris Santoso ketika baku tembak dengan aparat keamanan di Polres Parigi, Sulawesi Tengah, Jumat (3/4). Barang bukti tiga buah senjata api antaral ain dua M 16 dan satu senjata rakitan. ANTARA FOTO/Fiqman SunandarBarang bukti senjata api milik kelompok teroris Santoso ketika baku tembak dengan aparat keamanan di Polres Parigi, Sulawesi Tengah, Jumat (3/4). Barang bukti tiga buah senjata api antaral ain dua M 16 dan satu senjata rakitan. ANTARA FOTO/Fiqman Sunandar

Aparat gabungan Polda Sulawesi Tengah dan Densus 88 Antiteror menembak mati aktor intelektual kelompok teroris di Poso, Daeng Koro, yang selama ini selalu lolos dari sergapan petugas. Ini beberan ‘dosa-dosa’  Daeng Koro yang menjadi catatan Densus 88.

1.  Pelatih dan ketua pelaksana beberapa kegiatan tadrib asykari yang dilaksanakan di daerah Tuturuga, Kabupaten Morowali, tadrib di Sulbar, tadrib di Mambi, serta kegiatan tadrib yang dilaksanakan di Gunung Tamanjeka, Poso

2. Sebagai aktor intelektual dalam pembunuhan Briptu Andi Sapa dan Brigadir Sudirman di Tamanjeka. Keduanya ditemukan tewas mengenaskan di lubang hutan.

2. Pelaku penghadangan dan penembakan anggota Brimob di Kalora

3. Sebagai perakit dan eksekutor bom Pantangolemba

4. Kontak senjata dengan anggota di Gunung Gayatri, Desa Maranda, Poso

5. Pengadaan senjata yang saat ini menjadi senjata inventaris Mujahidin Indonesia Timur (MIT)

6. Sebagai penghubung antara kelompok MIT dengan kelompok Makassar

7. Sebagai ahli strategi bagi pergerakan kelompok MIT

8. Aktor intelektual penembakan warga masyarakat di Desa Masani

Daeng Koro tewas dalam baku tembak kemarin, sekitar pukul 14.00 Wita. Polisi mensinyalir terdapat korban luka lainnya dalam upaya penyergapan kelompok yang kerap meresahkan masyarakat tersebut.

Siapa Daeng Koro?

Daeng Koro bukan nama baru di dunia terorisme. Selain Santoso, Daeng Koro disebut-sebut sebagai pimpinan kelompok teroris Indonesia bagian timur.

“Untuk teroris yang tertembak meninggal dunia sewaktu terjadi baku tembak dengan Densus 88 di Parigi diduga kuat adalah Daeng Koro,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Rikwanto, Sabtu (04/04/2015).

Untuk lebih jelasnya, berikut ini kronologi lengkap baku tembak yang menewaskan satu orang yang diduga dari gembong teroris Poso, Sabar Subagyo alias Mas Koro Daeng Koro.

Pukul 08.00 Wita

Saat berkebun, Asrina didatangi enam orang bersenjata untuk meminta makan. Sementara IRT ini memasak makanan, enam orang bersenjata itu membantu membersihkan kebun.

Pukul 10.15 Wita

Ulman, suami Asrina, menyusul ke kebun setelah mengurus ternak sapi. Sebelum sampai di pondok, Ulman melihat jejak sepatu. Karena merasa curiga, ia lalu melihat keadaan pondoknya. Ulam melihat orang tak dikenal memakai sorban. Ia kemudian lari turun menemui warga untuk menjelaskan keadaan di pondoknya.

Pukul 11.10 Wita

Aparat kepolisian langsung bergerak menuju pondok untuk mengecek laporan tentang keberadaan kelompok bersenjata. Polisi kemudian mengepung pondok itu.

Pukul 15.10 Wita

Aparat kepolisian melakukan penyergapan, dan kelompok bersenjata melakukan perlawanan.

Pukul 16.30 Wita

Terdengar suara ledakan di sekitar pondok sampai pukul 17.30 Wita. Baku tembah masih terjadi.

Pukul 17.35 Wita

Kapolda tiba di pondok pukul 19.30 Wita. Pasukan dari satuan Brimob tiba di sekitar pondok untuk membantu serta melakukan penyisiran. Mereka menemukan seorang korban tewas yang diduga Sabar Subagyo alias Mas Koro Daeng Koro. Pasukan terus memburu kelompok lain yang berhasil melarikan diri.

sumber: detik.com/Antara/kotamobagupost.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.